Masukan dari pembalap bintang seringkali tidak benar, karena skill mereka menutupi masalah sebenarnya yang diderita motor.
Sachsenring, NontonMotoGP — Pabrikan merah Bologna, Ducati saat ini menguasai MotoGP dan mendominasi.
Tahun lalu mereka berhasil menjadi juara dunia setelah penantian panjang sejak terakhir kali pada 2007 silam.
Sekarang nampaknya akan mudah bagi Ducati untuk mencapai gelar berkaliu-kali, mengingat tak ada rival yang terlalu mendekati.
Salah satu petinggi Ducati, Gigi Dall’Igna sangat bangga dengan pencapaian pabrikan, juga memuji kerja keras semua orang yang terlibat.
“Saya mengatakan kepada mereka bahwa mereka harus bangga dengan apa yang kami lakukan, tidak normal mendapatkan hasil seperti ini.
Itu sangat jarang terjadi, apalagi di kelas sekompetitif MotoGP,” kata Dall’Igan dalam wawancara dengan GPOne.com, seperti dikutip Motosan.es.
“Untuk mencapai hasil yang luar biasa seperti itu, pujian menjadi milik semua orang; para pembalap, orang-orang yang bekerja di rumah, tim, staf Ducati di lintasan.
Setiap orang melakukan yang terbaik, seperti juara,” terang sang insinyur Italia itu.
Dall’Igna juga menyampaikan pandangannya tentang situasai sulit pabrikan Jepang di MotoGP saat ini, Honda dan Yamaha.
“Kesalahan strategis mereka adalah mengikuti satu pembalap, mendasarkan pengembangan motor mereka pada hasil dan perasaan protagonis dari masing-masing pabrikan, seperti Fabio Quartararo untuk Yamaha dan Marc Marquez untuk Honda,” kata Dall’Igna mengomentari.
“Sering kali apa yang dikatakan pembalap bintang, sang juara, tidak benar karena bakatnya menutupi masalah yang diderita motor.
Paradoksnya, untuk mengembangkan proyek dengan baik, Anda harus mendengarkan semua suara, semua pembalap,” jelasnya.
Saat ini ada empat Ducati di puncak klasemen sementara, tapi Dall’Igna tidak memiliki preferensi.
“Saya mencintai semua pembalap saya dan saya ingin mereka semua mendapatkan kepuasan yang pantas mereka dapatkan, tapi jelas bahwa pada akhir tahun hanya satu yang akan menjadi juara.
Yang penting itu menjadi tantangan yang adil dan merata, itulah yang paling menarik minat saya,” seru Dall’Igna.
“Jika salah satu pembalap kami akan bersaing memperebutkan gelar juara melawan rival dari pabrikan lain, kami akan berusaha melakukan apa yang kami bisa untuk membantunya.
Sebaliknya, jika kita mencapai akhir tahun dalam situasi yang mirip dengan saat ini, masing-masing pembalap Ducati akan mendapat kebebasan untuk memainkan kartunya,” demikian pria Italia itu menjabarkan. (rs/gp)
BACA: Pengamat Sarankan Honda Kembangkan Motor Dua Arah, Jangan Hanya Marquez-sentris