Pecco Bagnaia menghadapi tantangan berat di awal musim MotoGP 2025. Meskipun tes pramusim memberikan harapan bahwa Marc Marquez akan memimpin dalam debutnya bersama tim pabrikan Ducati, kenyataannya di putaran pertama di Thailand jauh dari harapan. Bagnaia, yang merupakan juara dunia 2022 dan 2023, mengalami kesulitan dan tidak berhasil lolos ke Q2 pada hari Jumat. Namun, ia berhasil melewati Q1 pada hari Sabtu dan menempati posisi ketiga di grid balapan.
Di balapan tersebut, Bagnaia finis tidak jauh dari Marquez, yang berhasil meraih kemenangan di Sprint Race dan balapan utama. Alex Marquez juga tampil mengesankan dengan Desmosedici GP24, menambah tekanan pada Bagnaia. Meskipun musim masih panjang dengan 42 balapan di 21 Grand Prix, situasi ini bisa menjadi indikasi tantangan yang akan dihadapi Bagnaia di tahun ini.
Ducati kini berkomitmen untuk membantu Bagnaia mengatasi kesulitan yang dihadapinya dan kembali ke performa terbaiknya. Dalam wawancara dengan ‘GPOne’, Davide Tardozzi, manajer tim Ducati, menjelaskan bahwa tanggung jawab untuk membantu Bagnaia menemukan kembali kepercayaan diri dan performa optimal berada di tangan pabrikan asal Borgo Panigale.
“Saya pikir Pecco mengalami beberapa masalah kecil di tes pramusim terakhir di Buriram, yang membuatnya tidak sepenuhnya siap untuk balapan ini. Meskipun hasilnya cukup baik, kami perlu membantunya menutup celah itu agar ia kembali percaya diri seperti di akhir musim lalu. Tugas kami sekarang adalah membantunya kembali ke barisan depan dan meraih kemenangan,” ungkap Tardozzi.
Bagnaia sendiri mengakui kekecewaannya setelah balapan di Chang. “Saya tidak puas. Jika saya puas, saya tidak akan berada di sini saat ini, karena tujuan saya bukan hanya finis ketiga,” tegasnya. Ia juga menyatakan bahwa ada beberapa aspek dari motor tahun ini yang masih belum ia kuasai.
Tardozzi menambahkan bahwa Marquez saat ini memiliki keunggulan beberapa persepuluh detik dibandingkan pembalap lainnya, termasuk Bagnaia. “Di awal musim ini, kami tahu ada beberapa trek yang cocok dengan gaya balapnya. Kami akan berusaha mengumpulkan poin sebanyak mungkin untuk menjauh dari para rival. Ketika Jorge Martin kembali dan Aprilia semakin kompetitif, dia bisa menjadi ancaman serius,” jelasnya.
Tardozzi juga berbagi momen setelah kemenangan Marquez di ‘parc fermé’. “Saya hanya melihatnya dan berkata ‘hebat’. Kata-kata itu mencakup semua yang telah ia lakukan selama musim dingin dan di balapan ini,” ujarnya.
Menurut Tardozzi, Bagnaia juga menunjukkan performa yang baik dengan cerdas mengelola situasi balapan, meskipun Marquez memiliki sedikit keunggulan. “Dia berhasil membawa pulang poin, dan kita harus fokus pada kejuaraan. Masih ada 42 balapan tersisa,” tutupnya.
Dengan dukungan dari tim dan usaha Bagnaia untuk meningkatkan performanya, penggemar MotoGP di Indonesia bisa berharap untuk melihat pertempuran seru di sepanjang musim ini. Mari kita saksikan bagaimana perjalanan Bagnaia dan Ducati di MotoGP 2025!