Home News MotoGPMarquez Tantangan Kontrol Diri di Balik Persaingan Ketat MotoGP

Marquez Tantangan Kontrol Diri di Balik Persaingan Ketat MotoGP

by
Marquez Tantangan Kontrol Diri di Balik Persaingan Ketat MotoGP

Marc Marquez dan tim Ducati mengalami akhir pekan yang kurang memuaskan di Jerez, setelah Fabio Quartararo dari Yamaha berhasil merebut pole position. Meski begitu, kegagalan tersebut justru memotivasi Marquez untuk meraih podium teratas.

Memulai balapan dari posisi kedua, Marquez memberikan tekanan kepada Quartararo yang memulai dari urutan pertama, setelah absen dari posisi terdepan sejak MotoGP Indonesia 2022. Quartararo, yang terlihat gugup, melakukan kesalahan dan terjatuh di Tikungan 6, memberikan kesempatan emas bagi Marquez untuk mengambil alih posisi terdepan. Ia tampil dominan, diikuti oleh adiknya, Alex Marquez, dan rekan setimnya, Francesco Bagnaia.

“Saya tidak tahu Fabio terjatuh sampai adik saya memberi tahu di dalam mobil. Ketika seorang pembalap menyalip seperti yang dilakukan Fabio di Tikungan 1, itu menunjukkan betapa besar bakat yang dimilikinya,” puji Marquez. “Saya pikir saya sudah menyalipnya, tapi dia kembali melewati saya dengan sangat cepat. Sedikit demi sedikit, ketika Yamaha sudah siap, dia akan menjadi salah satu rival terberat kami.

Marquez mengungkapkan ambisinya untuk meraih pole position, memenangkan sprint, dan balapan. Namun, ia juga menyadari bahwa tidak selalu semua rencana dapat terwujud. “Pagi ini, saya mengalami dua kali ketakutan di lap kedua Q2, dan saya memutuskan bahwa jika seseorang bisa mengalahkan saya, maka mereka akan mengalahkan saya,” ujarnya.

Ia juga mencatat bahwa persaingan di Grand Prix Spanyol terasa lebih ketat dibandingkan dengan MotoGP Qatar. Marquez bertekad untuk meningkatkan tingkat kompetitifnya sekaligus tetap berhati-hati, mengingat insiden yang hampir mengakhiri kariernya pada tahun 2020 di Jerez. “Di sini, saya lihat Alex dan Pecco lebih dekat, yang mana terasa aneh. Di Jerez, ketika trek berada di suhu 45 derajat, motor mulai melayang dan semua bisa terjadi,” tambahnya.

Marquez menyadari bahwa salah satu kekuatan sekaligus kelemahan dalam kariernya adalah keinginannya yang besar untuk selalu meraih lebih. “Kadang itu membuat saya berlebihan. Anda harus tahu cara mengendalikan keinginan itu, dan hal ini selalu saya katakan berulang-ulang pada diri sendiri,” ungkap juara MotoGP enam kali ini.

Di sisi lain, Marquez tampaknya belum sepenuhnya move on dari tim lamanya, Gresini. Di Jerez, ia melakukan kesalahan yang mengingatkan pada insiden yang pernah dialami oleh juara Formula 1, Lewis Hamilton. “Ya, karena saya bingung melihat dari mana datangnya masalah,” katanya sambil tertawa. “Saya bingung melihat apa yang terjadi dan saya harus melapor ke mekanik. Ketika saya menyadari apa yang telah terjadi, saya berkata, ‘Yah, itu Gresini!’.”

Marquez kemudian menjelaskan lebih lanjut tentang masalah teknis yang mengganggu konsentrasinya. “Sejujurnya, saya bisa mengatakan bahwa saya bingung, tapi tidak; saya hanya melihat satu masalah yang saya alami di motor dan sedang mencari tahu apa yang sedang terjadi untuk segera diberitahukan kepada mekanik,” lanjutnya. “Tapi kemudian, saya melewatkan garasi itu dan berhenti di garasi Gresini, itu situasi yang lucu.”

Ia melanjutkan, “Saya kembali dengan motor pertama karena kami memiliki peta yang salah. Itu adalah masalah yang mereka perbaiki dengan cepat, dan sementara mereka bekerja, saya menggunakan motor kedua. Saya merasakan ada yang aneh dengan kopling dan sepertinya ada yang salah dengan motornya juga, tapi juga di kokpit. Saya terlalu fokus sampai tak sadar telah melewati pit. Saya berhenti di pit box untuk berjaga-jaga. Tidak ada yang salah, itu hanya masalah visual.”

Marquez mengingatkan bahwa Lewis Hamilton pernah mengalami hal serupa pada tahun 2013 ketika ia menarik mobil Mercedes-nya ke pitbox McLaren setelah enam musim bersama tim asal Woking tersebut. Insiden ini menjadi pengingat bagi Marquez untuk lebih berhati-hati dan mengendalikan diri di tengah tekanan persaingan yang semakin ketat di dunia MotoGP.

Dengan pengalaman dan keinginannya untuk belajar dari setiap balapan, Marquez tetap berkomitmen untuk meningkatkan performanya dan bersaing dengan para rivalnya di lintasan. Penggemar MotoGP di Indonesia tentu menantikan aksi-aksi menarik dari pembalap berbakat ini di balapan mendatang.

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.