Home News MotoGPBastianini Berbicara Soal Insiden dengan Bagnaia di Le Mans

Bastianini Berbicara Soal Insiden dengan Bagnaia di Le Mans

by

Balapan MotoGP Prancis di Le Mans baru-baru ini menjadi sorotan bukan hanya karena strategi ban yang kacau, tetapi juga insiden yang melibatkan Enea Bastianini dan Pecco Bagnaia. Dalam balapan yang penuh drama ini, beberapa pembalap memilih menggunakan ban kering, sementara yang lain beralih ke ban basah. Namun, momen yang paling diingat adalah ketika Bastianini terlibat dalam kecelakaan yang menjatuhkan Bagnaia.

Saat tiba di Dunlop Chicane, Bastianini, pembalap dari tim Tech3 KTM, melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi. Dalam upayanya untuk mencari celah di sisi dalam, ia melakukan pengereman berlebihan yang berujung pada tabrakan dengan Bagnaia. Insiden ini tidak hanya mengakibatkan jatuhnya Bagnaia, tetapi juga melibatkan Joan Mir yang mengalami cedera serius, termasuk retak tulang di tangan kanan dan nyeri di leher. Pemenang balapan, Johann Zarco, juga terpaksa melebar di gravel, sementara Marco Bezzecchi hampir mengalami kecelakaan serupa.

Sebagai konsekuensi dari insiden ini, Bastianini dipanggil oleh Panel Steward MotoGP untuk memberikan kesaksian. Ia dijatuhi hukuman Long Lap Penalty yang harus dijalani pada Grand Prix Inggris berikutnya.

Dalam konferensi pers, Bastianini mencoba menjelaskan situasi yang terjadi. Ia mengklaim bahwa ia telah mengerem dengan normal, tetapi tidak ada cukup ruang untuk berbelok karena Bagnaia, yang menggunakan ban hujan, tidak berbelok seperti yang diharapkan. “Sayangnya, Pecco tidak berbelok. Saya tidak tahu apakah ia mengalami masalah, tapi ia mengerem terlalu dini. Saya mengerem dengan normal, dan saya tidak punya ruang untuk masuk. Sayangnya begitulah yang terjadi, saya minta maaf kami semua terjatuh,” ungkap Bastianini.

Setelah menyampaikan penjelasannya, Bagnaia tiba di ruang pers. Enea segera meminta maaf kepada rekan senegaranya itu dan mereka saling berpelukan. Bagnaia menerima penjelasan dari Bastianini dan menganggap bahwa insiden tersebut bukan sepenuhnya kesalahannya.

Salah satu penyesalan terbesar Bastianini adalah keputusan awalnya untuk memulai balapan dengan ban kering, mengikuti pilihan mayoritas pembalap lainnya. Ia merasa seharusnya memilih ban hujan seperti yang dilakukan oleh Bagnaia dan Zarco. “Saya memulai dengan ban slick, lalu berganti ke ban basah dan kemudian kembali ke ban kering. Itu adalah balapan yang sangat aneh, di mana saya tidak mengerti apa-apa. Saya bahkan mendapat penalti karena start dari pitlane tanpa pembatas kecepatan. Mereka lupa mengaktifkannya. Saya masih mendapat poin, tapi saya mendapat penalti lap panjang untuk balapan berikutnya. Saya benar-benar mengacau,” akunya.

Bastianini menyesali keputusan yang diambilnya dan merasa jika ia memilih ban hujan, ia bisa berada di posisi empat besar. “Saya menyia-nyiakan sebuah kesempatan. Singkatnya, saya seharusnya melakukan hal yang berlawanan dengan yang lain. Sebaliknya, saya mengikuti mayoritas dan saya melakukan kesalahan,” tutupnya.

Insiden ini menunjukkan betapa berbahayanya balapan MotoGP, di mana keputusan yang diambil dalam sekejap dapat berdampak besar pada hasil akhir. Bastianini, meskipun menyesal, tetap berkomitmen untuk belajar dari pengalaman ini dan berharap bisa tampil lebih baik di balapan berikutnya. Bagi para penggemar MotoGP di Indonesia, insiden ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya strategi dan pengambilan keputusan yang tepat di lintasan balap.

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.