Balapan Sprint di MotoGP Inggris tidak memberikan hasil yang diharapkan bagi Marc Marquez, yang harus puas berada di posisi kedua setelah Alex Marquez dari Gresini. Di sirkuit Silverstone, Marquez tidak mampu menandingi kecepatan adiknya, yang berhasil meraih kemenangan dengan selisih waktu 3.511 detik.
Marquez, yang baru saja mencetak rekor baru di Grand Prix Prancis dengan menjadi pembalap pertama yang memenangkan enam balapan Sprint berturut-turut, tampaknya tidak dapat mengulangi kesuksesan tersebut di Silverstone. Kesalahan yang dilakukannya pada lap kedua di tikungan Village memberi kesempatan bagi Alex untuk melaju lebih cepat, dan Marc tidak bisa memberikan perlawanan yang berarti.
Sementara itu, nasib Francesco Bagnaia di sisi lain garasi Ducati jauh lebih buruk. Pembalap berusia 28 tahun ini berhasil mengungguli Marquez dalam kualifikasi untuk pertama kalinya sejak menjadi rekan setim di musim 2025, namun harus terjun dari posisi ketiga ke keenam di balapan Sprint. Di akhir balapan, Bagnaia tampak kehabisan daya pada ban motornya, sehingga Marco Bezzecchi dari Aprilia dan Johann Zarco dari LCR Honda berhasil melewatinya di detik-detik terakhir. Fabio Di Giannantonio dari VR46 juga berhasil merebut posisi ketiga darinya.
Mengelola ban Michelin menjadi kunci dalam hasil balapan Sprint di Silverstone. Marquez sendiri mengalami kerusakan pada sisi kanan ban depannya saat berusaha mengejar Alex. Namun, ia tidak mencari-cari alasan atas performanya yang kurang memuaskan.
“Ketika kamu mencoba empat atau lima set-up berbeda dan masih lambat, masalahnya ada padamu, bukan pada motormu,” ungkap Marquez. “Tidak semua pembalap memahami hal ini. Untuk balapan besok, saya harus mengubah gaya berkendara saya.”
Komentar Marquez ini banyak ditafsirkan sebagai sindiran untuk rekan setimnya, Bagnaia, yang sering mengklaim bahwa Ducati GP25 tidak sesuai dengan gaya berkendaranya. Mantan juara dunia dua kali ini kesulitan menemukan rasa percaya diri dengan bagian depan motornya dan kini tertinggal 56 poin dari Marquez.
Beberapa penggemar MotoGP melihat komentar Marquez sebagai cara untuk menekan Bagnaia. Salah satu penggemar berkomentar, “Sudah saatnya tembakan mulai dilontarkan. Dia tahu Bagnaia terlalu lemah untuk bersaing sekarang.”
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Marquez seharusnya tidak perlu mengeluarkan komentar seperti itu, mengingat posisinya yang sudah unggul jauh. “Apa gunanya? Kamu sudah 56 poin di depan, kenapa harus peduli? Pecco sudah mengakui bahwa dia yang kesulitan beradaptasi dan selalu memuji Marc,” kata seorang penggemar lainnya.
Kemenangan Alex Marquez di balapan Sprint mengurangi selisih poin antara dia dan Marc menjadi 19 poin menjelang balapan utama di GP Inggris. Bagnaia kini berada di posisi ketiga, namun jaraknya dari rekan setimnya lebih besar dari dua kemenangan Grand Prix.
Kualifikasi yang baik di Silverstone seharusnya bisa memberi kepercayaan diri bagi Bagnaia, namun semangatnya tampaknya hilang saat balapan Sprint berlangsung. Setelah mengalami hasil buruk di Grand Prix Prancis dengan kecelakaan di Sprint dan finis di posisi ke-16, kepercayaan diri Bagnaia semakin terpuruk.
Dengan semua drama ini, balapan utama di Silverstone akan menjadi momen penting bagi Bagnaia untuk membuktikan diri dan mencoba kembali ke jalur kemenangan. Sementara Marquez, dengan performanya yang solid, akan berusaha mempertahankan posisinya di puncak klasemen.