Alex Marquez menunjukkan performa yang cukup baik dalam membatasi kerugian di Grand Prix Inggris, meskipun ia harus mundur dari balapan di lap pertama. Pembalap asal Spanyol ini berhasil memimpin sebelum tikungan pertama di Silverstone, namun sayangnya, ia terjatuh akibat ban yang dingin dan mengakibatkan motornya terlempar ke penghalang.
Setelah insiden tersebut, Marquez lebih berhati-hati pada start kedua. Meskipun sempat kembali memimpin, ia akhirnya harus puas finis di posisi kelima. Sebelum start kedua, terdapat kebingungan mengenai aturan MotoGP, di mana beberapa pihak mempertanyakan apakah ia seharusnya diizinkan untuk kembali berlomba.
Para penggemar MotoGP terkejut melihat kecelakaan Marquez dan juga tidak percaya bahwa ia diizinkan untuk kembali ke balapan dari posisi start yang sama. Secara teknis, ia sudah tertinggal satu lap ketika bendera merah dikibarkan, tetapi karena insiden terjadi sebelum tiga lap, ia diizinkan untuk memulai dari posisi kedua lagi. Penampilan Marquez di tim Gresini cukup mengesankan, dan tambahan poin hari ini menjadi keuntungan besar bagi harapannya meraih gelar perdana.
Kecelakaan Marquez terjadi pada kecepatan tinggi, dan ia tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan motornya. Ini adalah pensiun langsung dari balapan dan menjadi pukulan besar bagi peluangnya meraih gelar juara. Hanya satu lap setelahnya, saudaranya, Marc Marquez, juga terjatuh saat memimpin, menunjukkan bahwa Ducati mengalami kesulitan dalam suhu yang lebih dingin.
Dalam wawancaranya dengan Speedweek setelah balapan, Alex mengungkapkan kekecewaannya terhadap standar keselamatan di tikungan pertama, setelah hampir mengalami kecelakaan yang lebih serius. “Saya harus kritis terhadap keselamatan hari ini,” ujarnya. “Tidak ada kerikil di tempat saya jatuh. Ini mirip dengan yang terjadi pada Tatay di Portimao. Saya hampir saja menabrak dinding. Motor saya meluncur ke penghalang. Saya mungkin hanya berjarak 15 meter dari dinding. Saya tidak mengatakan area aspal terlalu besar. Ada kerikil di bagian depan. Tapi itu bukan tempat kami jatuh. Ini sangat berbahaya!”
Alex kini mulai memanfaatkan kelemahan Marc, dan semakin banyak yang ia temukan, semakin baik posisinya di akhir kejuaraan. Kakaknya telah meraih enam gelar dan berjuang untuk banyak gelar lainnya. Pengalamannya dalam situasi seperti ini sangat berharga.
Hubungan antara kedua bersaudara Marquez kini semakin baik, terutama saat mereka saling mendorong di puncak klasemen dan berjuang untuk meraih gelar. Jarang sekali kita melihat ikatan yang semakin kuat dalam situasi seperti ini, tetapi tampaknya mereka benar-benar menikmati masa-masa mereka di puncak balapan.
Dengan semua drama dan ketegangan yang terjadi di Grand Prix Inggris, para penggemar MotoGP di Indonesia memiliki banyak alasan untuk tetap terhubung dengan aksi balapan yang mendebarkan ini. Mari kita nantikan balapan selanjutnya dan berharap untuk keselamatan semua pembalap di lintasan!