Kecelakaan spektakuler Marc Marquez di Grand Prix Spanyol 2020 hampir mengakhiri kariernya di MotoGP. Namun, pebalap asal Spanyol ini menunjukkan semangat juang yang luar biasa dan berhasil bangkit dari keterpurukan. Meskipun mengalami keterbatasan gerak pada lengan, Marquez tidak menyerah dan berhasil kembali ke performa balap yang mengesankan bersama tim Gresini pada musim lalu.
Keputusan untuk meninggalkan tim pabrikan Honda ternyata menjadi langkah yang cerdas. Hal ini membantunya menemukan kembali performa gemilang yang pernah ia miliki. Saat ini, Marquez menjadi wajah baru Ducati dan menjadi favorit untuk meraih gelar juara MotoGP tahun ini. Jika berhasil, ini akan menjadi gelar ketujuhnya, sekaligus memecahkan rekor sebagai pemenang tertua dalam sejarah MotoGP, yang saat ini dipegang oleh Valentino Rossi.
Hubungan Marquez dengan adiknya, Alex, juga semakin erat setelah mereka bersaing memperebutkan gelar juara di musim ini. Neil Hodgson, mantan pebalap MotoGP, mencatat bahwa Alex melakukan ‘sesuatu yang istimewa’ dalam upayanya untuk mengeksploitasi kelemahan kakaknya. Mengetahui satu sama lain dengan baik bisa menjadi keunggulan sekaligus tantangan dalam persaingan ini.
Marquez mengakui bahwa ia menyadari potensi untuk menghancurkan para rivalnya di awal kariernya, namun hal ini datang dengan konsekuensi. Dominasi Honda mulai memudar pada tahun 2020, memaksanya untuk mendorong batas kemampuannya lebih dari sebelumnya. Kecelakaan fatal di Grand Prix Spanyol yang menjadi pembuka musim 2020 memaksanya untuk absen sepanjang musim dan hampir mengakhiri kariernya.
Dalam sebuah wawancara dengan TNT Sports, Marquez mengungkapkan bahwa responsnya terhadap proses pemulihan tidak adil bagi keluarganya. Ia mengaku merasa marah dan frustrasi, terutama terhadap Alex. “Aku marah kepada orang-orang di sekitarku,” ujarnya. “Karena pada akhirnya, aku marah padamu [Alex], dan aku menjawab dengan cara yang tidak benar, terutama kepada keluargaku.”
Ia juga menambahkan, “Tidak mudah ketika kamu merasakan banyak rasa sakit di dalam tubuhmu. Rasanya seperti saat kamu mengalami sakit kepala, kamu tidak akan menjadi orang yang sama. Bayangkan jika itu terjadi pada lenganmu, 24 jam sehari.”
Setelah menjalani berbagai operasi yang melelahkan dan melewati hari-hari di mana ia meragukan apakah ia akan bisa menggunakan lengannya dengan baik lagi, Marquez akhirnya kembali ke lintasan pada tahun 2021. Namun, Honda terus mengalami kesulitan, yang memaksanya untuk meninggalkan tim tersebut di akhir musim 2023 setelah gagal meraih kemenangan selama dua tahun.
Meski banyak yang meragukan kemampuannya, Marquez segera membuktikan bahwa mereka salah dengan menyelesaikan musim 2024 di posisi ketiga setelah meraih tiga kemenangan. Dalam empat balapan pertama di musim 2025, ia sudah mencetak jumlah kemenangan yang sama, menunjukkan performa dominan bersama Ducati yang sangat mengesankan.
Kisah perjalanan Marc Marquez adalah inspirasi bagi banyak penggemar MotoGP, khususnya di Indonesia. Dari jatuh bangun yang penuh tantangan hingga kembali meraih kejayaan, Marquez menunjukkan bahwa semangat juang dan dedikasi adalah kunci untuk meraih impian, bahkan di tengah kesulitan yang paling berat sekalipun. Mari kita nantikan aksi-aksi selanjutnya dari pebalap yang tak kenal menyerah ini!