Davide Brivio, sosok yang dikenal dengan insting tajamnya di dunia MotoGP, kembali mencuri perhatian dengan pernyataan mengenai Ai Ogura. Brivio, yang pernah menjadi kunci kesuksesan Yamaha bersama Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, kini menargetkan Ogura, juara Moto2, untuk masa depan timnya di MotoGP.
Setelah sukses mengantarkan Suzuki meraih gelar juara dunia bersama Joan Mir pada 2020, Brivio sempat menjajal karier di Formula 1 sebagai direktur olahraga tim Alpine. Namun, ia kembali ke MotoGP karena merasa menemukan “rumah” yang tepat, berkat dukungan dari Trackhouse Racing.
Ogura, yang saat ini membela tim satelit Aprilia, menjadi sorotan setelah performanya yang mengesankan di awal musim. Banyak yang mengira bahwa Joe Roberts adalah kandidat ideal untuk tim, namun Brivio dengan percaya diri memilih Ogura, meskipun pembalap asal Jepang itu tidak tampil maksimal bersama Honda Team Asia.
Keputusan Brivio terbukti tepat ketika Ogura berhasil finis di posisi kelima pada balapan di Thailand, menjadi wakil terbaik bagi Aprilia. Dari lima balapan yang diikuti, hanya satu seri di Qatar yang membuatnya finis di luar sepuluh besar. Kini, Ogura menduduki peringkat kedelapan dalam klasemen poin, unggul dari Marco Bezzecchi, sementara Raul Fernandez, rekan setimnya, masih berjuang di dasar klasemen.
“Saya yakin Ai bisa melakukannya dengan baik. Itulah mengapa kami mendatangkannya. Namun, kenyataannya, ia bahkan mengejutkan kami. Kami mengira Raul, di tahun keempatnya di MotoGP, akan menjadi titik acuan bagi tim, dan sejauh ini dia belum melakukannya,” ungkap Brivio kepada Motorsport.com.
Brivio menambahkan bahwa Ogura adalah pembalap yang cepat belajar dan fokus pada tujuannya. Namun, ia juga menyadari bahwa dengan performa yang terus meningkat, beberapa tim besar akan mengincar Ogura untuk 2027. “Kami harus melihat opsi yang terbuka ketika saatnya tiba,” ujarnya.
Kontrak Ogura dan Fernandez saat ini hanya mengikat mereka dengan Trackhouse Racing, tanpa kontribusi finansial dari Aprilia. Keduanya memiliki perjanjian hingga 2026, sebelum peraturan teknis baru diberlakukan. Jika ada tim yang ingin merekrut Ogura lebih awal, mereka harus membayar penalti sesuai kontraknya.
Trackhouse Racing berkomitmen untuk menghormati kontrak Ogura, tetapi hanya jika performanya tetap konsisten dalam tiga bulan ke depan. Dengan ini, masa depan Ogura di MotoGP semakin menarik untuk diikuti, terutama menjelang 2027.
Dengan semua perkembangan ini, penggemar MotoGP di Indonesia tentu tidak sabar menantikan aksi Ogura selanjutnya di lintasan balap. Apakah ia dapat mempertahankan performanya dan menarik perhatian pabrikan-pabrikan besar? Hanya waktu yang akan menjawab.