Marc Marquez akan berusaha meraih kemenangan pertamanya di British Grand Prix sejak tahun 2014 akhir pekan ini di Silverstone, di tengah performa terburuknya sejak bergabung dengan Ducati. Pembalap berusia 32 tahun ini kembali menunjukkan dominasinya di kelas utama tahun ini setelah menggantikan Enea Bastianini di tim Ducati. Meskipun Marquez telah mencatat rekor baru dengan enam kemenangan Sprint berturut-turut, ia kini sudah dua balapan tanpa meraih kemenangan di event utama.
Pada balapan terakhir di Le Mans, Marquez berhasil mencetak kemenangan keenam berturut-turut di Sprint Race, namun hanya mampu finish di posisi kedua di Grand Prix Prancis. Keputusan untuk kembali menggunakan ban kering di akhir lap pengenalan ternyata menjadi kesalahan, yang mengakibatkan penalti ganda dan menghalanginya meraih kemenangan.
Meskipun Alex Marquez, pembalap Gresini, mengalami dua kecelakaan di GP Prancis, Marc masih berhasil memperlebar jarak poin di klasemen pembalap menjadi 22 poin dari saudaranya. Kini, Marc Marquez bertekad untuk menambah margin tersebut di British GP, meskipun ia mengharapkan akan berada di belakang Alex di Silverstone.
Ducati terus berupaya agar Marquez merasa nyaman saat mengendarai Desmosedici GP25-nya di Silverstone. Menurut laporan dari MotoMatters, merek Borgo Panigale tersebut telah memasang perangkat baru yang menarik di motor Marquez untuk mengoperasikan perangkat holeshot depan. Fabio Di Giannantonio dari VR46 juga mendapatkan perangkat baru tersebut, menjadi satu-satunya pembalap di grid 2025 di luar duo pabrikan Ducati yang menggunakan GP25. Namun, Francesco Bagnaia menolak perangkat baru tersebut dan lebih memilih untuk mempertahankan saklar butterfly yang sudah teruji untuk mengoperasikan perangkat holeshot.
Perangkat baru yang kecil ini terletak di belakang setang kiri motor Marquez dan Di Giannantonio. Sementara itu, Bagnaia memilih untuk tetap menggunakan saklar butterfly yang sudah dikenalnya pada hari pertama aksi di lintasan di Silverstone, karena ia merasa lebih percaya diri dengan pilihan tersebut, sementara para pesaingnya lebih terbuka untuk melakukan perubahan.
Bagnaia juga menghadapi masalah yang lebih besar dibandingkan Marquez dan Di Giannantonio setelah hari pertama latihan untuk GP Inggris, yaitu kecepatan yang kurang memuaskan. Ia hanya mencatat waktu tercepat ketujuh selama sesi latihan, dengan catatan waktu terbaiknya 1:57.703. Sementara itu, Marquez mencatat waktu 1:57.655 yang menempatkannya di posisi keempat, diikuti oleh Di Giannantonio di posisi keenam dengan waktu 1:57.699, dan Alex Marquez yang memimpin dengan waktu 1:57.295.
Sebagai juara MotoGP dua kali, Bagnaia bertekad untuk memperbaiki posisinya menjelang kualifikasi agar dapat meraih poin dari keunggulan Marquez di klasemen. Ia tertinggal 51 poin dari Marc setelah enam putaran, dan Dani Pedrosa merasa Bagnaia berada dalam posisi yang ‘rumit’ sebagai rekan setim Marquez.
Dengan persaingan yang semakin ketat, semua mata akan tertuju pada Silverstone untuk melihat apakah Marquez dapat mengakhiri penantian panjangnya untuk kemenangan di Inggris dan bagaimana Bagnaia akan berjuang untuk mengejar ketertinggalan di klasemen.