Jorge Martin telah mengguncang pasar pembalap MotoGP dengan keinginannya yang tiba-tiba untuk meninggalkan Aprilia. Hal ini membuat Yamaha kini melirik untuk merekrut bintang besar lainnya.
Kabar mengejutkan datang dari paddock setelah Martin bertemu dengan pihak Aprilia di Le Mans dan mengungkapkan niatnya untuk mengaktifkan klausul keluar dalam kontrak dua tahunnya. Namun, Aprilia tidak menganggap klausul tersebut sah, mengingat Martin baru mengikuti satu balapan.
Martin seharusnya menjadi pemimpin baru Aprilia setelah bergabung menjelang musim MotoGP 2025 sebagai juara pembalap, menggantikan sahabatnya, Aleix Espargaro. Namun, setelah melewatkan enam dari tujuh balapan pertama karena cedera, Martin meragukan performa motor mereka dan ingin pergi.
Manajer tim Honda, Alberto Puig, mengonfirmasi bahwa timnya tertarik untuk merekrut Martin jika ada kesepakatan bersama antara Martin dan Aprilia untuk mengakhiri kontrak. Mereka tidak akan bertindak selama Martin terikat kontrak, tetapi Honda siap menggandakan gaji Martin yang saat ini di Aprilia.
Francesco Bagnaia, juara MotoGP dua kali, berkomentar pada hari Kamis di Grand Prix Inggris bahwa Martin seharusnya “menghormati” kontraknya dengan Aprilia. Bagnaia menegaskan bahwa ia menentang keras pembalap yang melanggar kontrak, terlepas dari adanya klausul keluar.
Namun, sikap Bagnaia tidak menghentikan Yamaha untuk mengidentifikasi dirinya sebagai ‘mimpi terlarang’ di pasar pembalap MotoGP untuk musim 2026. Menurut Sky Italia, merek Jepang ini “bermimpi” melihat Bagnaia mengendarai M1 tahun depan.
Yamaha siap menyambut Bagnaia di Iwata dengan tangan terbuka jika pembalap asal Turin itu setuju untuk mengakhiri kontraknya dengan Ducati lebih awal. Sama seperti Honda dengan Martin, mereka hanya akan membuat tawaran jika Bagnaia dan Ducati sepakat untuk berpisah.
Bagnaia juga mungkin harus setuju untuk bergabung dengan tim kedua Yamaha, Pramac, jika ingin menukar Ducati Desmosedici GP25-nya dengan YZR-M1 pada 2026. Pramac adalah satu-satunya tim Yamaha yang memiliki kursi kosong untuk musim depan, mengingat Jack Miller hanya memiliki kontrak pabrik untuk musim ini.
Pembalap utama Yamaha, Fabio Quartararo dan Alex Rins, serta pembalap Pramac, Miguel Oliveira, memiliki kontrak dengan Yamaha hingga 2026. Quartararo dan Miller juga menunjukkan bahwa M1 bisa menjadi paket menarik, dengan Quartararo berhasil meraih posisi terdepan di tiga balapan berturut-turut.
Quartararo mengalahkan Alex Marquez untuk meraih pole di Silverstone, menambah koleksi posisi terdepannya di Grand Prix Spanyol di Jerez dan di Le Mans untuk Grand Prix Prancis. Ini adalah pertama kalinya sejak 2021 Yamaha menikmati streak produktif seperti ini dalam kualifikasi.
Di sisi lain, Bagnaia masih berjuang untuk beradaptasi dengan Ducati GP25 tahun ini, hanya berhasil meraih posisi keenam saat Alex Marquez memimpin Marc untuk memenangkan Sprint di Silverstone pada Grand Prix Inggris. Bagnaia kini tertinggal 56 poin dari rekan setimnya di Ducati, Marc Marquez, dalam klasemen pembalap.
Kesulitan juara MotoGP dua kali ini dalam menyesuaikan gaya berkendaranya dengan GP25 mungkin membuatnya mempertimbangkan bahwa pindah dari Ducati ke Yamaha pada 2026 bisa menjadi pilihan yang bijak. Sejak debutnya di MotoGP pada 2019, Bagnaia hanya mengendarai Ducati.
Namun, Bagnaia harus memutuskan untuk keluar dari kontrak €7 juta per tahun (£6 juta per tahun) yang ditandatanganinya dengan Ducati pada Maret 2024, yang berlaku hingga musim 2026. Kontrak tersebut juga mencakup bonus yang tergantung pada gelar, yang bisa membuat Bagnaia mendapatkan lebih dari €10 juta (£8,5 juta).
Yamaha sudah memiliki pembalap dengan gaji tertinggi di grid MotoGP 2025, yaitu Quartararo, yang baru saja menandatangani kontrak baru hingga 2026 senilai €12 juta per tahun (£10 juta per tahun). Masih harus dilihat apakah Yamaha bersedia membayar Bagnaia dengan jumlah yang besar juga.
Dengan dinamika yang terus berubah di dunia MotoGP, kita akan melihat bagaimana situasi ini berkembang dan apakah Yamaha berhasil merekrut Bagnaia sebagai bagian dari tim mereka di masa depan.