Iannone adalah pembalap teratas dari pabrikan Suzuki di Losail, meskipun Rins dalam kondisi bagus untuk finis enam besar sebelum jatuh di pertengahan lomba. Pembalap Italia itu mengatakan posisinya melorot karena mencoba untuk tetap bersama dengan para pembalap terdepan. Kemudian motornya kehilangan cengkraman bagian depan GSX-RR-nya, dan dia membandingkan pendekatannya dengan Rins yang kurang berpengalaman.
“Di Qatar saya tertinggal 12 detik di belakang pemenang,” kata Iannone pekan lalu dalam konferensi pers di Paris. “Ini tidak jauh, tetapi banyak di MotoGP. “Alex tetap di depan saya dan sangat dekat dengan grup pertama, dan pada akhirnya dia jatuh karena selalu ingin mendorong pada melebihi batas, itu sangat beresiko.
“Saya pikir saya memiliki kedewasaan lebih saat ini; ketika saya pikir situasinya tidak sampai 100 persen saya mencoba untuk mengelola situasi, untuk menyelesaikan lomba, mendapatkan beberapa poin. “Bagaimanapun, kami memiliki satu tahun di depan kami dan kami bekerja sangat keras untuk lebih baik.”
Suzuki pada musim 2017tak pernah naik podium sama sekali, sehingga merek mendapatkan kembali konsesi teknis yang telah hilang pada tahun sebelumnya.
Iannone naik podium terakhir saat di Valencia pada tahun 2016. Itu merupakan balapan terakhirnya bersama Ducati. Dia mengatakan berada di tiga besar merupakan target utamanya.
“Tahun lalu, di Aragon merupakan tes yang sangat bagus bagi kami, sangat penting karena kami sangat memahami treknya dan selama musim ini kami terus meningkat sedikit demi sedikit,” katanya.
“Saat kami di akhir musim, kami melakukan banyak perbaikan dan menutup banyak celah dari pembalap papan atas. “Yang pasti di setiap balapan kami mencoba mendapatkan podium dan berjuang untuk mencapai puncak. Ini target kami dan kami pasti bekerja lebih keras untuk ini. ”
