Home News MotoGP 10 Kru Yamaha Bermasalah, Rossi Terancam Gagal Tampil di MotoGP 2020

10 Kru Yamaha Bermasalah, Rossi Terancam Gagal Tampil di MotoGP 2020

by VR46 Fans

Milan, NontonMotoGP — Direktur balapan Yamaha, Lin Jarvis khawatir kalau sepuluh teknisi kedua pembalapnya, Valentino Rossi dan Maverick Vinales tidak akan dapat melakukan perjalanan ke Eropa.

“Itu berarti keuntungan yang tidak adil bagi pabrik-pabrik Eropa,” ujar Jarvis dalam berita yang dimuat Speedweek.

Dalam hal ini, tak hanya Yamaha yang akan rugi, Suzuki dan Honda juga akan menghadapi masalah yang sama seperti Yamaha, sementara Aprilia, KTM dan Ducati bisa menghindari rintangan ini.

Sementara Jarvis sejak empat atau lima pekan yang tinggal di Piedmont, Italia.

Tim pabrikan Monster Energy Yamaha biasanya membawa 55 orang ke MotoGP untuk Rossi dan Vinales. Tapi dengan protokol pintu tertutup, jumlah tim pabrikan MotoGP sekarang harus dikurangi menjadi 45. Namun sejauh ini, sepuluh dari mereka terjebak di markas Yamaha di Jepang.

“Kekhawatiran terbesar kami yang tersisa adalah larangan bepergian untuk grup dari Jepang,” terangnya.

“Dalam kasus kami, orang Australia juga datang. Saat ini mereka tidak dapat terbang ke Eropa meski hasil tes COVID-19 negatif.

Di Australia, mereka sekarang telah memperkenalkan sistem yang memungkinkan pengecualian untuk komitmen profesional yang penting. Sekarang kami sudah punya jadwal resmi, sehingga kami dapat mulai mencari.

Kami membuat pertemuan, proyek, jadwal, dan kami sekarang dapat memberikan alasan yang jelas mengapa kami membutuhkan ini dan orang itu di balapan,” harap pria Inggris itu.

Jika pengunjung Jepang tidak diizinkan datang ke Eropa pada bulan Juli, maka MotoGP akan dimulai dengan rasa kompetisi yang tidak adil.

Tapi masalah lain juga muncul kalau nantinya kru dari Jepang boleh memasuki Eropa, yakni ketiKa mereka kembali ke Jepang saat jeda balapan berlangsung.

“Tapi bahkan jika kita mendapatkan pengecualian otoritas Jepang untuk insinyur Jepang kita, kita menghadapi masalah lain.

Teknisi Jepang kami tidak dapat pulang ke Jepang di antara jeda balapan karena peraturan karantina di Jepang masih berlaku untuk pendatang.

Para insinyur harus tinggal di Eropa untuk waktu yang lama,” ujar Jarvis.

Related Articles

Leave a Comment

two × 3 =

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.