Home News MotoGP Politik Dibalik Podium Rossi di MotoGP Andalusia 2020

Politik Dibalik Podium Rossi di MotoGP Andalusia 2020

by VR46 Fans

Jerez, NontonMotoGP — Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi akhirnya berhasil kembali naik podium.

Finis ketiga di MotoGP Andalusia menjadi podium pertama Rossi untuk musim 2020, juga menjadi podium pertama sejak waktu yang lama (GP Austin 2019).

Lebih dari itu, Rossi merasa sangat senang karena set-up motornya juga sekarang sudah lebih sesuai dengan gaya balapnya.

Karena sebelumnya, bahkan sejak tahun lalu Rossi masih belum nyaman dengan motor sendiri.

“Kami banyak mengubah pengaturan motor sejak Jumat,” kata Rossi dengan nada mengkritik Yamaha, seperti diberitakan Motorsport-Total.

“Sayangnya kami harus memberi banyak tekanan pada Yamaha, karena mereka tidak ingin melakukan itu.

Tapi sejak Jumat pagi saya merasa lebih baik. Tentu saja sangat sulit karena ada banyak pembalap yang kuat, tapi saya mengendarai motor saya (sesuai gaya balap) akhir pekan ini (Andalusia),” tambah Rossi menerangkan.

Rossi sudah berjuang dengan masalah yang sama untuk waktu yang lama.

“Kadang-kadang Anda mendapat masalah yang dibenarkan secara politis. Bersama dengan tim saya, kami harus bekerja keras untuk mengubah pengaturan saya, karena motor yang saya gunakan sampai Minggu lalu bukan milik saya (tidak sesuai dengan gaya balap Rossi). Saya hanya merasa tidak enak, terutama di tikungan-tikungan,” keluhnya.

Karena hal itu, Rossi mendapat masalah berlarut-larut selama ini.

“Selama beberapa tahun terakhir, Yamaha telah mengalami degradasi ban belakang yang parah dengan ban Michelin. Pada akhir 2018, mereka mengubah keseimbangan motor
untuk melindungi ban dengan lebih baik.

Awalnya hanya bekerja untuk saya, saya finis di podium dua kali. Tapi masalah ban terus berlanjut. Saya juga tidak bisa cepat dengan motor karena rasanya sama sekali berbeda, terutama saat masuk tikungan,” kenangnya.

Insinyur Yamaha sulit diubah. Akibatnya, Rossi berjuang keras dengan masalah ini sepanjang musim. Ternyata juga karena Yamaha enggan mengadaptasi M1 dengan keinginannya Rossi lagi.

“Jika Anda mengendarai motor yang sama dan ada pembalap seperti Quartararo dan Vinales yang begitu cepat, Yamaha berpikir saya harus berkendara juga seperti mereka,” tegasnya.

Karena Rossi tidak lagi tercepat, Yamaha beranggapan kalau Rossi lah yang harus meniru pembalap Yamaha tercepat, tapi itu tidak berhasil sampai set-up motor Rossi akhirnya berubah, sesuai dengan keinginan Rossi.

“Tapi mereka juga harus mendukung saya, karena saya membalap di tim pabrikan dan tahun depan dengan Petronas.

Jadi mereka harus percaya dengan saya. Mungkin saya bukan yang tercepat di lintasan, tapi dapat menjalani balapan yang baik,” tegas pria 41 tahun itu.

Dan setelah MotoGP Andalusia, Yamaha sekarang tampaknya sudah mengerti tentang hal itu.

“Kadang-kadang mengubah pikiran para insinyur Jepang tidak semudah itu, karena kami memiliki banyak data dan banyak informasi dan orang-orang (pembalap) lain melaju cepat.

Jadi mengapa harus ke arah (pengembangan) yang lain? Tapi Rossi jelas banyak pengalaman. Dia tahu apa yang berhasil untuknya,” akui Manajer tim, Lin Jarvis.

Podium Andalusia menjadi jawaban atas ketekunan tim Rossi, sekarang dia kembali dengan sepeda motor yang dengannya dia dapat melaju cepat.

“Tahun ini kami lebih kuat (secara politik) di pit dan tidak menyerah. Kami memberi tekanan pada David Munoz (kepala kru) dan seluruh tim,” tegas Rossi.

Related Articles

Leave a Comment

14 − 7 =

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.