Pabrikan ban asal Prancis, Michelin, telah resmi mengumumkan bahwa mereka akan meninggalkan kejuaraan MotoGP. Keputusan ini diambil setelah Dorna, selaku penyelenggara MotoGP, menginginkan adanya satu pemasok ban untuk semua kategori kejuaraan, termasuk MotoGP, Moto2, Moto3, dan MotoE. Michelin tidak sepakat dengan keputusan tersebut, sehingga memilih untuk tidak melanjutkan kontrak mereka yang akan berakhir.
Pirelli, yang sebelumnya dikenal sebagai penyedia ban untuk Moto2 dan Moto3, diumumkan sebagai pengganti Michelin untuk periode 2027 hingga 2031. Selain itu, Pirelli juga akan mengambil alih posisi Michelin di MotoE. Ini menandai perubahan besar dalam dunia balap motor, terutama bagi para penggemar MotoGP di Indonesia.
Piero Taramasso, manajer kompetisi roda dua Michelin, menjelaskan bahwa perusahaan telah berdiskusi dengan Dorna mengenai perpanjangan kontrak selama beberapa bulan. Namun, keputusan Dorna untuk memiliki satu pemasok untuk semua kategori dianggap tidak sejalan dengan visi Michelin. “Kami tidak tertarik untuk terlibat dalam kategori lain di luar MotoGP dan MotoE,” ungkap Taramasso dalam wawancara dengan Motorsport.com.
Bagi Michelin, MotoGP adalah arena balap yang paling bergengsi, di mana para pembalap terbaik dunia bersaing dengan sepeda motor berkecepatan lebih dari 300 km/jam. Taramasso menambahkan, “MotoGP memberikan pengalaman dan data teknis yang sangat berharga untuk pengembangan ban komersial. Apa yang kami lakukan di MotoGP tidak bisa dicapai di kategori lain.”
Sementara itu, MotoE menjadi platform bagi Michelin untuk berinovasi dalam pengembangan bahan yang berkelanjutan. Sejak bergabung dengan kejuaraan ini, Michelin telah berhasil mengintegrasikan lebih dari 50 persen bahan ramah lingkungan ke dalam produk ban mereka. “Bagi kami, kedua kejuaraan tersebut sangat sejalan dengan strategi grup Michelin,” jelas Taramasso.
Taramasso juga mengungkapkan bahwa memasok ban untuk banyak kejuaraan sekaligus dapat berdampak negatif terhadap kualitas produk. “Kami percaya bahwa berkonsentrasi pada dua kejuaraan saja akan memungkinkan kami untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para pembalap dan tim,” tambahnya. Dengan demikian, Michelin merasa keputusan untuk mundur adalah langkah yang tepat demi menjaga kualitas layanan dan produk mereka.
Di sisi lain, Pirelli kini memiliki kesepakatan untuk memasok ban di World Superbike (WSBK) hingga akhir 2026, serta kemitraan utama dengan Formula 1 yang akan berlangsung paling cepat hingga 2027. Langkah Pirelli untuk memasuki MotoGP menunjukkan ambisi mereka untuk menjadi pemain utama di arena balap motor dunia.
Bagi penggemar MotoGP di Indonesia, perubahan ini tentu menjadi perhatian tersendiri. Dengan kehadiran Pirelli sebagai pemasok baru, akan menarik untuk melihat bagaimana mereka akan beradaptasi dan memberikan inovasi dalam hal ban yang digunakan oleh para pembalap di MotoGP.
Keputusan Michelin untuk hengkang dan Pirelli yang mengambil alih posisi mereka menandakan era baru dalam kejuaraan balap motor ini. Mari kita nantikan bagaimana perkembangan selanjutnya dan efeknya terhadap performa para pembalap di lintasan.