Honda baru-baru ini memanfaatkan kesempatan di Jerez untuk memperkenalkan upgrade mesin terbaru mereka. Dalam ajang Grand Prix, Aleix Espargaro yang berperan sebagai peserta wildcard, menjadi orang pertama yang menjajal fitur baru ini. Setelah itu, pada hari Senin (28/4/2025), motor yang ditunggangi Joan Mir juga dipasangi dengan upgrade yang sama dalam sesi tes resmi.
Di akhir sesi tes, Mir mengungkapkan bahwa meskipun ada kemajuan, mereka tetap harus berhati-hati. “Kami sekarang memiliki basis yang dapat diterima dan performa yang cukup baik dengan mesin saat ini,” ujarnya. “Kami harus yakin bahwa jika kami menempatkan mesin ini di jalur yang tepat, maka akan lebih cepat dan tidak akan mengalami lebih banyak masalah dalam jangka panjang.”
Namun, Mir juga menekankan bahwa pengembangan ini bukanlah terobosan besar. “Saya tidak akan mengatakan bahwa ini adalah sebuah revolusi, ini adalah langkah kecil ke depan,” tambahnya. “Mungkin mesin ini memiliki sedikit keunggulan, tetapi saat ini saya masih kesulitan menemukan titik lemahnya, dan saya juga tidak bisa menemukan kelebihan yang signifikan.”
Sementara itu, Aleix Espargaro mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap performa mesin yang digunakan selama balapan akhir pekan lalu. Kami benar-benar mengharapkan sesuatu yang lebih,” ungkapnya pada hari Jumat, saat MotoGP Spanyol dimulai. “Di Jepang, angka-angka mesin terlihat menjanjikan di atas dyno, tetapi di lintasan kami kehilangan sesuatu. Kami sedang mencoba dan menguji berbagai hal.”
Aleix Espargaro adalah satu-satunya yang menggunakan mesin baru Honda sepanjang GP Spanyol. Manajer tim pabrikan Honda, Alberto Puig, mengakui bahwa ada sesuatu yang hilang dari mesin tersebut untuk mencapai performa yang diharapkan di Andalusia. “Sejujurnya, ini bukan sirkuit terbaik untuk menguji mesin karena kecepatan bukanlah elemen kunci,” ujarnya kepada situs resmi MotoGP, yang sejalan dengan pendapat Joan Mir tentang perlunya kehati-hatian dalam menarik kesimpulan pada tahap ini.
“Bagaimanapun, perasaan pertama seorang pembalap itu penting,” lanjut Alberto Puig. “Kami belum bisa menemukan apa yang kami harapkan, terkait dengan apa yang kami lihat di bangku tes. Namun, kami perlu melakukan investigasi lebih lanjut dan akan terus melakukannya. Kami yakin masih ada yang kurang, dan jika kami berhasil menemukannya, kami akan dapat melihat hasil yang sama di lintasan seperti yang kami lakukan di bangku tes.”
Honda kini menghadapi dua kelemahan utama yang perlu diperbaiki, yaitu kecepatan tertinggi dan masalah getaran. Mereka berkomitmen untuk terus berupaya, terutama karena mesin hanyalah salah satu dari banyak area yang menjadi perhatian pabrikan. “Kami mencoba menguji semuanya – mesin, sasis, dan semua area lainnya. Kami bisa melakukan tes di sana, jadi kami akan berusaha melakukannya,” janji Alberto Puig.
Dia menambahkan, “Tim penguji sangat aktif, kami memiliki Aleix, Takaaki (Nakagami), dan juga Stefan (Bradl), jadi dari sisi itu tidak ada masalah. Namun, kami tidak fokus pada satu area saja; kami fokus pada semua hal yang belum berjalan dengan baik. Salah satu hal yang paling kami khawatirkan saat ini adalah getaran, dan kami perlu memahami penyebabnya. Kami berkonsentrasi pada semua masalah ini.”
Honda tidak menunjukkan tanda-tanda menyerah dalam upayanya dan akan membuktikannya dengan mengikutsertakan lima motor di Grand Prix berikutnya di Le Mans. Takaaki Nakagami, yang kali ini mendapatkan wildcard, mungkin akan menggunakan evolusi mesin ini untuk mengumpulkan data tambahan.
Dengan semangat untuk terus berinovasi, Honda berharap dapat memperbaiki performa motor mereka dan bersaing di level teratas MotoGP. Bagi penggemar MotoGP di Indonesia, perkembangan ini tentu menjadi perhatian, mengingat Honda adalah salah satu pabrikan yang paling diidolakan di dunia balap. Mari kita tunggu bagaimana hasilnya di balapan mendatang!