Jorge Martin, pembalap MotoGP yang tengah jadi sorotan, dikabarkan akan pindah ke Honda setelah mengumumkan niatnya untuk meninggalkan Aprilia pada tahun 2025. Situasi ini semakin menarik perhatian setelah Martin mengaktifkan klausul keluar dalam kontraknya yang memungkinkan dia pergi jika tidak berada di posisi lima besar setelah enam balapan pertama.
Sayangnya, Martin belum menyelesaikan satu balapan pun di tahun 2025 karena mengalami beberapa cedera tangan yang serius, diikuti dengan pneumothorax dan patah 11 tulang rusuk saat kembali ke lintasan di Qatar. Meskipun hanya tampil terbatas untuk Aprilia, Martin merasa tidak puas dengan performa tim saat ini.
Tim asal Noale tersebut mengalami kesulitan tanpa kehadiran Martin, dengan Marco Bezzecchi dan Lorenzo Savadori yang kurang konsisten dan cepat di atas RS-GP25. Bezzecchi mungkin telah mempengaruhi keputusan Martin untuk meninggalkan Aprilia setelah berbicara tentang performa motor tersebut.
Aprilia mengklaim bahwa klausul keluar tersebut tidak berlaku karena Martin hampir tidak pernah mengendarai RS-GP di tahun 2025. Martin sempat mengajukan perpanjangan periode klausul tersebut untuk enam balapan lagi setelah dia kembali, namun ditolak.
Saat ini, Martin tidak bisa berpindah tim sebelum memutuskan kontraknya, sementara Honda bersiap untuk menggandakan gajinya. Situasi ini menjadi rumit tidak hanya bagi Aprilia dan Martin, tetapi juga bagi Honda dan para pembalap mereka saat ini.
Jika kesepakatan dengan Honda terwujud, Martin kemungkinan besar akan bergabung dengan tim pabrikan HRC. Luca Marini yang kontraknya akan berakhir di akhir musim membuka peluang bagi Martin untuk mengisi kursi tersebut.
Namun, pasar pembalap MotoGP bisa mengalami perubahan lebih lanjut akibat kabar mengejutkan ini. Masa depan Joan Mir pun tidak pasti karena Honda mempertimbangkan opsi lain untuk tahun 2026.
Pembalap LCR, Johann Zarco, juga dihubungkan dengan kursi pabrikan setelah menyatakan niatnya untuk bergabung dengan HRC setelah kemenangan bersejarahnya di Le Mans. Namun, dengan kehadiran Martin dalam gambar, kemungkinan besar Zarco akan tetap di LCR.
Dalam preview MotoGP untuk Grand Prix Inggris, kepala LCR, Lucio Cecchinello, menyatakan bahwa ‘prioritas’ Honda adalah mencari ‘solusi’ lain. Dia berharap bisa terus bekerja sama dengan Zarco yang juga akan berakhir kontraknya pada tahun 2025.
“Saya sangat menghormati HRC, dengan semua dukungan dan kolaborasi yang kuat yang kami miliki,” ujarnya. “Saya percaya bahwa keinginan mereka adalah untuk mempertahankan Zarco di lingkungan LCR karena semuanya sudah berjalan dengan baik.”
Dengan dua kursi yang tersedia untuk tahun 2026, kolam pembalap Honda bisa terlihat sangat berbeda tahun depan. Martin tentu akan menjadi prioritas jika situasinya di Aprilia teratasi.
Zarco diperkirakan akan tetap bersama tim satelit, meskipun masih mungkin baginya untuk bergabung dengan tim pabrikan. Zarco mungkin akan mengorbankan kursi pabrikan jika LCR menawarkan kontrak dua tahun dengan motor spesifikasi saat ini.
Diketahui bahwa Honda juga sedang berbicara dengan Marini mengenai masa depannya. Pembalap Italia tersebut bisa saja diturunkan ke LCR pada tahun 2026, meskipun Somkiat Chantra memiliki kontrak dengan tim hingga musim depan.
Pedro Acosta juga dihubungkan dengan Honda, tetapi pembalap berusia 20 tahun ini tampaknya lebih memilih pindah ke Ducati. Toprak Razgatlioglu menjadi opsi lain, dengan pembalap Turki tersebut diperkirakan akan pindah ke MotoGP dari WSBK pada tahun 2026 atau 2027.
Dengan dinamika yang terus berubah di dunia MotoGP, semua mata kini tertuju pada Jorge Martin dan langkah selanjutnya yang akan diambilnya. Penggemar MotoGP di Indonesia pasti tidak sabar menantikan perkembangan terbaru dari bintang muda ini dan bagaimana situasi ini akan mempengaruhi tim-tim yang terlibat.