Liberty Media baru saja mendapatkan lampu hijau dari Komisi Eropa untuk mengakuisisi Dorna, promotor MotoGP, yang menandai awal baru bagi dunia balap motor ini. Meskipun para pembalap tidak sempat memberikan komentar langsung setelah pengumuman tersebut di Grand Prix Italia, mereka akhirnya berbicara tentang akuisisi ini pada hari media menjelang balapan Belanda.
Sebagian besar pembalap yang diwawancarai memberikan tanggapan positif, dan hal ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Rekam jejak Liberty Media sebagai pemilik Formula 1 sejak 2017 menjadi salah satu alasan utama mengapa para pembalap merasa optimis. Marc Marquez, juara dunia yang akan datang, menyatakan, “Liberty Media melakukan banyak hal baik di olahraga lain, seperti Formula 1. Saya rasa ini sangat baik untuk kejuaraan.”
Pembalap VR46, Fabio di Giannantonio, juga menambahkan, “Kami melihat apa yang dilakukan Liberty dengan Formula 1. Mereka membawa olahraga itu ke tingkat yang sama sekali baru. Sekarang, pembalap Formula 1 seperti superstar, dan ini luar biasa.”
Namun, respons positif ini juga bisa dipahami dari sudut pandang diplomasi. Dalam situasi perubahan kepemimpinan, tidak bijak bagi para pembalap untuk mengkritik pemilik baru. Banyak dari mereka memiliki hubungan yang sudah terjalin lama dengan orang-orang di Dorna, yang beberapa di antaranya akan tetap menjadi pemegang saham dalam struktur baru ini. Dalam dunia olahraga yang penuh persaingan, menjaga hubungan baik sangat penting.
Liberty Media diharapkan dapat memperluas daya tarik internasional MotoGP. Para pembalap asal Spanyol dan Italia, termasuk lima pembalap yang diwawancarai, mungkin lebih berhati-hati dalam mengungkapkan pendapat mereka. Namun, harapan Maverick Vinales agar Liberty dapat menjangkau generasi muda yang lebih segar disambut baik oleh semua yang peduli dengan masa depan MotoGP. “Saya rasa hal terbaik yang bisa terjadi adalah kita menciptakan komunitas yang besar,” ungkap Vinales. “Kita perlu menjangkau orang-orang yang belum terhubung dengan kita – generasi baru, terutama.”
Di Giannantonio juga mengungkapkan harapan yang sama tentang basis penggemar yang lebih muda, dan ia siap melakukan lebih banyak dalam hal hubungan publik jika diperlukan di era baru ini. “Bagi para pembalap, menjadi superstar itu keren. Tetapi yang paling penting adalah kita bisa menjangkau lebih banyak rumah, lebih banyak TV, sehingga lebih banyak orang menonton kami – lebih banyak penggemar, lebih banyak orang yang mencintai olahraga ini.”
Alex Marquez dan Marco Bezzecchi tampil lebih hati-hati dalam tanggapan mereka. Bezzecchi bahkan memilih untuk tidak berkomentar sampai ada informasi konkret. “Saya tidak tahu apa yang diharapkan. Saya pikir kita akan mengubah cara kita, terkadang untuk hal-hal yang lebih baik. Kami berharap bisa memberikan pertunjukan yang lebih baik, produk yang lebih baik untuk semua orang yang menonton balapan,” ujarnya.
Meski demikian, Vinales dan Marquez tidak ragu untuk menunjukkan beberapa tantangan yang mungkin dihadapi Liberty. Vinales mencatat bahwa mengubah gamer muda yang penuh semangat menjadi penggemar yang bisa terhubung dengan sisi manusia dari MotoGP bisa menjadi hambatan. “Saya suka melihat anak-anak terlibat dalam permainan kami,” katanya. “Namun, saya melihat ini agak sulit karena mereka sangat menyukai e-sport. Mereka perlu memahami nilai yang kami miliki di MotoGP dan seperti apa gairah kami.”
Marquez menambahkan, “Setiap olahraga memiliki cara masing-masing. Anda tidak bisa mengulangi atmosfer Formula 1 di MotoGP, dan sebaliknya. Anda perlu memahami apa yang dibutuhkan penggemar di olahraga Anda. Namun, saya yakin Liberty sangat baik dalam hal itu.”
Dengan akuisisi ini, harapan dan tantangan baru muncul di depan MotoGP. Pembalap dan penggemar sama-sama menantikan bagaimana Liberty Media akan mengubah wajah olahraga ini dan membawa MotoGP ke tingkat yang lebih tinggi.