Pembalap MotoGP andalan KTM, Pedro Acosta, mengakui bahwa ia perlu mengurangi agresivitas dalam berkendara saat kualifikasi. Pengakuan ini muncul setelah akhir pekan balapan Grand Prix Hungaria yang menjanjikan berakhir dengan kecelakaan hebat. Meskipun motor KTM menunjukkan kemajuan dalam dua balapan terakhir, Acosta merasa bahwa ia terlalu memaksakan diri saat kualifikasi.
Di sirkuit Balaton Park, Acosta tampak menjadi satu-satunya pembalap yang berjuang keras, namun sayangnya, ambisinya justru berujung pada insiden yang merugikan. Ia menyadari bahwa dalam upaya untuk meraih hasil terbaik, ia terkadang kehilangan kendali dan berisiko tinggi.
Acosta menjelaskan, “Saya harus belajar untuk menahan diri dan tidak terlalu terburu-buru. Kualifikasi adalah saat yang krusial, tetapi saya harus bisa mengelola emosi dan menjaga fokus agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.”
Dengan pengalaman yang didapat dari balapan ini, Acosta bertekad untuk lebih bijak dalam menghadapi kualifikasi di balapan mendatang. Ia ingin memanfaatkan potensi motor KTM yang semakin berkembang, sambil tetap menjaga keselamatan dan konsistensi dalam penampilannya.
Penggemar MotoGP di Indonesia tentu berharap Acosta dapat segera bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya di balapan berikutnya. Kualifikasi yang lebih tenang dan terencana akan menjadi kunci bagi pembalap muda ini untuk mencapai podium dan meraih impian menjadi juara dunia.