Kesepakatan besar dalam dunia balap motor sedang menanti persetujuan dari Uni Eropa. Menurut laporan Reuters, Liberty Media, perusahaan yang juga mengelola Formula 1, sedang dalam proses akuisisi MotoGP dengan nilai mencapai €4,2 miliar atau sekitar Rp77,4 triliun. Komisi Eropa diperkirakan akan memberikan stempel persetujuan dalam beberapa minggu ke depan.
Liberty Media mengumumkan rencananya untuk membeli 86 persen saham Dorna, penyelenggara MotoGP, pada April tahun lalu. Meskipun setelah akuisisi, Dorna akan tetap memiliki 14 persen saham, langkah ini tetap menarik perhatian karena melibatkan dua liga motorsport besar di bawah satu atap.
Sejak Liberty Media mengakuisisi Formula 1 pada tahun 2017, kesepakatan ini tidak lepas dari perhatian otoritas antimonopoli Uni Eropa. Namun, Reuters melaporkan bahwa Komisi Eropa diperkirakan akan membiarkan transaksi ini berlangsung tanpa syarat tambahan. Keputusan final diharapkan dapat diambil sebelum 1 Juli.
Jika persetujuan ini terwujud, maka ini akan menjadi perubahan signifikan dalam kebijakan antimonopoli Uni Eropa. Pada tahun 2006, ketika CVC Capital Partners berusaha menambah Formula 1 ke dalam portofolionya, mereka dipaksa untuk menjual MotoGP agar akuisisi tersebut dapat disetujui.
Dorna, yang berbasis di Madrid, telah menjadi pemilik MotoGP dan berbagai kejuaraan motor lainnya sejak tahun 1992 di bawah kepemimpinan Carmelo Ezpeleta. Kesepakatan ini menandai langkah besar bagi MotoGP untuk bersaing lebih kuat di pasar hiburan yang semakin kompetitif.
Meskipun eksekutif Uni Eropa menolak memberikan komentar resmi, juru bicara Liberty Media mengungkapkan visi mereka untuk MotoGP. Mereka menyatakan, “Ada pasar yang sangat besar dan terus berkembang untuk hiburan audiovisual di luar olahraga. Transaksi ini akan meningkatkan kemampuan MotoGP untuk bersaing di pasar yang sangat kompetitif ini.”
Dengan langkah ini, penggemar MotoGP di Indonesia dan seluruh dunia berharap akan ada inovasi dan peningkatan kualitas dalam penyelenggaraan balapan yang sudah menjadi favorit banyak orang. Mari kita tunggu perkembangan selanjutnya!