Akhir pekan balapan MotoGP di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar, menjadi momen yang penuh tantangan bagi para pembalap, terutama bagi Marco Bezzecchi dan Ai Ogura. Keduanya merasakan kesulitan yang signifikan di tengah cedera serius yang dialami rekan satu tim mereka, Jorge Martin. Meskipun berjuang keras, Bezzecchi berhasil finis di posisi kesembilan, sementara Ogura hanya meraih satu poin dengan menempati posisi ke-15.
Bezzecchi mengungkapkan, “Akhir pekan ini sangat sulit, terutama di balapan. Saya berjuang untuk mengatur ban dan mendapatkan performa maksimal dari motor kami. Meskipun saya bisa meraih beberapa poin, kami masih jauh dari target yang diinginkan oleh saya dan tim Aprilia.”
Selama sesi latihan, Bezzecchi mengeluhkan kurangnya stabilitas motornya, terutama saat keluar dari tikungan. Meskipun ada perbaikan saat balapan berkat penyesuaian pada perangkat elektronik, ia masih harus mengemudikan motornya dengan gaya defensif. “Motornya memang lebih stabil, tetapi kami masih kekurangan performa untuk mendapatkan stabilitas yang lebih baik. Di lap pertama dengan ban baru, saya kesulitan untuk melakukan manuver menyalip,” tambahnya.
Ketika ditanya apakah balapan di Qatar adalah yang paling sulit dari empat balapan awal musim ini, Bezzecchi menjawab, “Saat ini, iya. Hari Jumat di Austin juga sulit, tetapi kami membuat kemajuan dari Jumat ke Sabtu. Di sini, kami harus berjuang sepanjang balapan.”
Meskipun demikian, Bezzecchi optimis. Ia menyebutkan bahwa tim insinyur memiliki beberapa ide untuk memperbaiki situasi di masa depan. Ia pun tidak sabar menantikan sesi balapan di Jerez, di mana ia berharap bisa mendapatkan keseimbangan performa yang lebih baik di sirkuit yang lebih kecil.
Pertarungan di grup tengah selama balapan di Qatar sangat menarik. Bezzecchi menikmati duel dengan pembalap lain seperti Brad Binder, Luca Marini, dan Pedro Acosta. “Pertarungan di lini tengah sangat agresif, bahkan terkadang lebih dari pertarungan di depan. Itu sangat menyenangkan,” ujarnya. Ia juga menambahkan, “Setelah ban mengalami degradasi, saya mendapatkan kembali kepercayaan diri dan merasa kuat saat mengerem.”
Di sisi lain, Ai Ogura, rookie asal Jepang, mengalami kesulitan yang sama. Ia kehilangan posisi sejak pertengahan balapan karena masalah dengan cengkeraman ban depan. “Sejak pertengahan balapan, saya kehilangan grip pada ban depan dan tidak bisa berbuat banyak. Saya rasa saya tidak mengelola ban depan dengan baik pada enam atau tujuh lap pertama,” jelasnya.
Ogura mengakui bahwa ia terlalu fokus pada roda belakang dan mengabaikan kondisi ban depan. “Setelah ban habis, semuanya menjadi sulit. Saya merasa tidak cukup baik untuk menyelesaikan 22 lap dengan performa optimal,” ungkapnya. Saat ini, Bezzecchi berada di peringkat ketujuh klasemen sementara, sedangkan Ogura berada dua tingkat di bawahnya.
Rekan setim Ogura, Raul Fernandez, juga mengalami kesulitan. Setelah finis di posisi ke-17 dalam sprint, ia kembali menempati posisi yang sama di Grand Prix, dengan jarak hampir setengah menit dari pemimpin balapan. “Saya merasa nyaman dengan motor di beberapa area, terutama di tikungan stop-and-go, tetapi di bagian lain saya tidak bisa memanfaatkan potensi motor dengan baik,” ungkap Fernandez.
Fernandez menambahkan, “Saya tidak bisa mengendarai motor seperti yang saya inginkan. Kami harus menemukan solusi, karena saya merasa kesulitan di tikungan cepat.” Ia menyadari bahwa ada banyak yang perlu diperbaiki agar bisa bersaing lebih baik di balapan mendatang.
Dengan tantangan yang dihadapi oleh Bezzecchi, Ogura, dan Fernandez, harapan untuk perbaikan di balapan mendatang tetap ada. Mereka semua menantikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka dan bersaing di level tertinggi MotoGP. Balapan berikutnya di Jerez diharapkan menjadi momen yang lebih baik bagi mereka untuk kembali bersaing di jalur terdepan.