Roda berputar sedang terjadi di MotoGP. Jika dulu pabrikan Jepang sangat mendominasi, sekarang giliran pabrikan Eropa yang berada di atas angin.
ITA, NontonMotoGP — Mantan bos tim Suzuki Ecstar, Davide Brivio menerangkan bahwa perbedaan cara kerja antara pabrikan Jepang dan Eropa menjadi penyebab utama situasi di MotoGP saat ini.
“Ini adalah cara kerja yang berbeda; orang Eropa menghadapi balapan dengan segala cara untuk mendapat motor yang lebih bertenaga, mereka tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat untuk maju untuk meningkatkan dan terus memikirkan solusi baru,” kata Brivio berbicara kepada slick-magazine.com, seperti dikutip Speedweek.com.
Menurut Brivio, cara kerja ini sangat berbeda dengan pabrikan Jepang, yang cenderung lebih kuno.
“Ducati, juga Aprilia dan KTM, sudah mulai melakukan analisis data yang semakin canggih, sementara perusahaan Jepang di trek balap masih bekerja seperti yang mereka lakukan 15 tahun yang lalu.
Dan ketika Anda melakukan itu, informasi yang didapat dari sirkuit tidak cukup jelas dan komprehensif,” jelas pria Italia itu.
“Pabrikan Eropa memiliki hubungan langsung dan konstan antara trek dan pabrik, sementara tim Jepang di trek tidak menyampaikan data yang cukup akurat dan detail lebih lanjut kepada mereka yang bertanggung jawab di rumah.
Yamaha dan Honda menanggung derita atas cara kerja tersebut.
Tim di lintasan harus menjadi bagian integral dari program MotoGP, jadi harus ada kerja sama yang erat antara yang di rumah dan yang di lintasan.
Mereka tidak bisa lagi menjadi dua kelompok yang berbeda,” saran Brivio.
Brivio yakin bahwa performa Ducati yang luar biasa bukan hanya karena keunggulan dari sisi aerodinamis.
“Terlalu mudah untuk membatasi diri Anda pada fakta bahwa Ducati menikmati keunggulan aerodinamis atau keunggulan dalam variasi set-up.
News: Salvadori: Kalau Penilaiannya Jujur, Marquez Lebih Berbakat Ketimbang Rossi atau Stoner
Ini hanyalah hasil dari cara kerja yang berbeda,” demikian penjeleasan Brivio. (rs/gp)
