Pembalap Ducati mendominasi MotoGP Austria, Minggu (20/8/2023), dengan selisih lebih dari lima detik. Di Red Bull Ring, ia melengkapi kemenangan ganda (Sprint Race dan balapan panjang) ketiganya musim ini.
Pole position dan mencatatkan waktu tercepat di kedua balapan akhir pekan ini, serta memimpin setiap lap menjadikan seri ini sempurna bagi Pecco.
Kini, dengan keunggulan 62 poin di paruh musim, Bagnaia makin sulit dikalahkan dalam upayanya meraih gelar juara dunia MotoGP kedua.
Quartararo, yang finis P8 dalam MotoGP Austria, menyamakan Bagnaia dengan penguasa F1 saat ini, Verstappen – yang telah memenangi semua kecuali dua grand prix sejauh musim ini, termasuk delapan balapan terakhir.
“Dia sedikit mirip dengan Verstappen sekarang karena saya pikir juga seperti tahun-tahun sebelumnya dia memiliki motor terbaik,” kata Quartararo saat ditanya apakah ada yang bisa mengalahkan Bagnaia sekarang.
“Tapi, Anda bisa memiliki motor terbaik dan tidak meraih hasil terbaik. Itu adalah kombinasi dan sepertinya saat ini kombinasi yang ia miliki dengan motornya, kepercayaan diri yang dimiliki dengan motornya, saat Anda menang, menang, menang, Anda merasa tak terbendung.
“Ini adalah perasaan yang ia miliki sekarang. Ia tahu bagaimana menggunakan motornya, jadi saat ini saya rasa tidak ada yang bisa lebih cepat darinya.”
Mengomentari kemenangannya di GP Austria, Bagnaia menyebutnya sebagai “salah satu sukses terbaik musim ini”, sembari memuji kerja keras tim Ducati dalam meningkatkan performa motornya.
“Saya sangat senang, sejujurnya, karena kami melakukan pekerjaan yang luar biasa dan tim saya memberikan semua yang saya minta,” ungkap Bagnaia.
Francesco Bagnaia, Ducati Team
Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images
“Kami mengalami banyak peningkatan dibandingkan Jumat, di mana saya sudah memiliki perasaan yang baik, tetapi saya kehilangan sesuatu. Jadi, kemarin kami meningkatkan perasaan kami dan hari ini dalam balapan, yang tidak mudah untuk kondisinya karena sangat panas dan saya sudah tahu bahwa ban belakang bisa berantakan.
“Tapi saat ini, kami sudah sedikit lebih paham bagaimana cara memperbaikinya. Ini adalah salah satu kemenangan terbaik musim ini dalam hal kecepatan dan konsistensi.
“Kami sedikit meningkatkan bagian pertama dari akselerasi. Saya ingin berterima kasih kepada para insinyur Ducati untuk itu, karena saya pikir potensi kami di awal bisa lebih tinggi dan KTM melakukan pekerjaan yang luar biasa.
“Kami makin dekat setiap saat, tapi kami kehilangan bagian pertama dari akselerasi. Namun sekarang, kami telah menutup celah ini, jadi saya sangat senang.”