Red Bull dan Repsol Honda telah menjalin hubungan yang erat sejak tahun 2006. Awalnya, Red Bull mensponsori tim Repsol Honda karena terikat dengan Nicky Hayden dan Dani Pedrosa. Namun, logo Red Bull baru muncul di livery motor pada tahun 2015, dua tahun setelah Marc Marquez bergabung dengan tim dan meraih gelar juara. Sejak saat itu, logo Red Bull telah muncul di semua motor Repsol Honda. Namun, kontrak antara Red Bull dan Honda memiliki klausul yang memungkinkan Red Bull untuk memutus kontrak jika Marquez meninggalkan tim.
Keputusan Marquez untuk meninggalkan tim Repsol Honda dan bergabung dengan Ducati di tim Gresini telah mendorong Red Bull untuk mengakhiri kolaborasi mereka dengan Honda. Menurut perjanjian, kesepakatan akan berakhir jika pabrikan berlogo sayap tunggal kehilangan pembalap Spanyol itu. Namun, Honda juga tidak akan diizinkan untuk membawa iklan dari merek minuman berenergi lain hingga tahun 2025. Seorang sumber Honda juga mengonfirmasi bahwa Red Bull akan memberlakukan klausul yang membebaskannya dari mensponsori tim pada 2024, sementara Honda juga akan dilarang membawa iklan dari pesaing Red Bull mana pun hingga akhir tahun depan.
Selain hengkangnya Red Bull, kontribusi dari mitra lain juga bisa berkurang. Namun, untuk saat ini, semuanya tampaknya menunjukkan bahwa Repsol akan terus bersama Honda untuk satu tahun lagi dan akan memenuhi kesepakatan yang menghubungkan perusahaan minyak Spanyol itu hingga akhir 2024, seperti yang telah ditetapkan. Namun, musim depan bisa jadi merupakan musim terakhir Repsol menjadi sponsor utama Honda setelah tiga dekade kemitraan yang tak terputus.
Bagi Honda, kehilangan sponsor Red Bull dan kemungkinan mengurangi kontribusi dari merek lain tidak akan berarti masalah yang tidak dapat diatasi dalam jangka pendek. Hal ini karena Honda akan menghemat 20 juta euro (sekira Rp335 miliar) dengan tidak membayar gaji Marquez pada 2024. Angka ini diharapkan dapat membantu pengembangan motor pabrikan asal Tokyo tersebut dalam jangka pendek. Meskipun demikian, kehilangan sponsor utama seperti Red Bull dan kemungkinan pengurangan kontribusi dari mitra lain tentu akan memberikan dampak yang signifikan bagi tim Repsol Honda.
Dengan kepergian Marquez dan berakhirnya kerja sama dengan Red Bull, Honda akan dihadapkan pada tantangan baru dalam mencari sponsor yang dapat menggantikan kontribusi dari Red Bull. Selain itu, Honda juga perlu mempertimbangkan strategi pemasaran yang baru untuk menjaga eksposur merek mereka di kancah balap MotoGP. Meskipun demikian, Honda memiliki sejarah panjang dalam balap motor dan memiliki reputasi yang kuat, sehingga mereka kemungkinan besar akan mampu menarik minat sponsor baru untuk tetap bersama mereka dalam kompetisi MotoGP.
Dengan keputusan Marquez untuk bergabung dengan tim Gresini, ini juga akan membuka peluang bagi sponsor lain untuk masuk dan mendukung tim tersebut. Potensi dukungan dari Red Bull yang sebelumnya mensponsori Repsol Honda bisa saja beralih ke tim Gresini, mengingat hubungan pribadi antara Marquez dan Red Bull. Hal ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi tim Gresini dan juga bagi persaingan di MotoGP, karena kehadiran sponsor besar seperti Red Bull tentu akan mempengaruhi strategi dan performa tim.
Dalam menghadapi perubahan ini, Honda perlu memastikan bahwa mereka memiliki strategi pemasaran dan rencana sponsor yang kuat untuk menjaga eksistensi mereka di dunia balap MotoGP. Meskipun kehilangan sponsor utama seperti Red Bull bisa menjadi pukulan bagi tim Repsol Honda, namun dengan sejarah dan reputasi yang dimiliki Honda, mereka tetap memiliki potensi untuk menjaga performa dan daya saing mereka di kancah balap MotoGP.
