Jorge Martín, pembalap asal Spanyol yang kini menjadi pemimpin klasemen MotoGP untuk pertama kalinya, merasa percaya diri menghadapi Marc Márquez, Pecco Bagnaia, dan Bastianini di Grand Prix Austin. Dalam wawancara dengan DAZN dan konferensi pers, Martín menyatakan bahwa posisinya sebagai pemimpin tidak mengubah banyak hal baginya.
Martín mengakui bahwa trek Austin bukanlah trek yang paling positif baginya, namun ia tetap berusaha untuk menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Meskipun demikian, ia optimis dapat bersaing dengan para pembalap top seperti Márquez, Bagnaia, dan Bastianini. Ia berharap dapat terus memperbaiki performa dan bersaing secara kompetitif di akhir pekan balapan.
Pembalap asal Spanyol itu juga mengungkapkan bahwa fisiknya sangat berperan penting di trek Austin yang tergolong salah satu trek paling sulit secara fisik. Meskipun mengalami kesulitan fisik di trek tersebut tahun lalu, Martín merasa lebih siap dan nyaman tahun ini setelah dua minggu latihan intensif. Ia yakin dapat tampil baik di trek ini dan bersaing dengan para pembalap kuat seperti Márquez dan Bagnaia.
Menurut Martín, favorit untuk meraih kemenangan di akhir pekan ini adalah tim Ducati. Ia menyebut bahwa tantangan besar menanti dirinya mengingat kekuatan para pembalap Ducati yang sangat kompetitif. Meskipun demikian, Martín tetap optimis dan siap untuk bersaing dengan para pembalap top tersebut.
Pembalap Ducati itu juga memberikan pandangannya terkait performa Pecco Bagnaia yang mengalami kejatuhan dalam beberapa balapan sebelumnya. Martín mengatakan bahwa satu-satunya kelemahan yang terlihat dari Bagnaia adalah kesulitannya untuk memimpin balapan dan melakukan perlawanan. Namun, Martín mengakui bahwa Bagnaia mampu tampil luar biasa saat mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Selain itu, Martín juga memberikan tanggapannya terkait perpanjangan kontrak Fabio Quartararo dengan tim Yamaha. Ia mengaku sedikit terkejut dengan keputusan Quartararo setelah beberapa tahun kesulitan, namun ia meyakini bahwa Quartararo memiliki alasan tersendiri dalam mengambil keputusan tersebut.
Beralih ke topik lain, Martín juga berbicara tentang masa depannya di MotoGP. Ia menyatakan bahwa saat ini keputusan berada di tangan tim Ducati dan ia akan menunggu keputusan mereka terlebih dahulu. Meskipun begitu, Martín berharap dapat terus berkembang dan bersaing di kancah balap MotoGP.
Selain sibuk dengan balapan, Martín juga sempat berpartisipasi dalam sebuah acara balap sepeda di Ibiza. Ia menikmati waktu luangnya dengan berpartisipasi dalam balapan mountain bike tersebut dan menganggap penting untuk memiliki waktu untuk beristirahat dan melatih diri di luar lintasan balap.
Terakhir, Martín juga mengomentari kedatangan Liberty Media ke MotoGP. Menurutnya, kedatangan Liberty Media merupakan kabar baik untuk perkembangan MotoGP ke depan. Ia berharap dapat bekerja sama dengan Liberty Media untuk mengembangkan olahraga balap ini lebih baik lagi.
Dalam sebuah kesempatan, Martín juga berbagi pengalamannya bertemu dengan legenda balap motor, Kevin Schwantz. Ia mengaku memiliki hubungan yang baik dengan Schwantz dan mengagumi perjuangannya di lintasan balap meskipun menggunakan motor yang kurang kompetitif. Martín merasa terinspirasi oleh perjuangan Schwantz dan menganggapnya sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa.
Dalam merencanakan masa depannya, Martín mengungkapkan bahwa ia lebih tertarik untuk tetap bersama tim Ducati daripada bergabung dengan tim Yamaha pada tahun 2025. Ia menegaskan bahwa prioritasnya saat ini adalah tetap bersama tim Ducati dan berharap dapat terus berkembang bersama tim tersebut. Meskipun demikian, ia menyadari bahwa masih terlalu dini untuk membuat keputusan tersebut dan akan menunggu perkembangan selanjutnya.
