Pedro Acosta, Pemimpin Muda di Dunia MotoGP
Pedro Acosta sudah menjadi panutan di dunia MotoGP dan di dalam tim KTM/GasGas. Pebalap pendatang baru ini hanya membutuhkan empat balapan besar untuk mengesankan semua orang dengan penampilannya. Tidak sia-sia, dia merupakan pebalap terbaik di antara peserta yang mengendarai motor Austria, hanya terpaut 23 poin dari pemimpin klasemen, Jorge Martín. Oleh karena itu, semua orang sudah mencatatnya sebagai kandidat juara, meskipun dia masih dianggap sebagai ‘rookie’.
Tentu saja, penampilannya tidak luput dari perhatian siapapun, termasuk pabrikan lain di kelas utama. Semua sudah mengikuti jejaknya sejak dia membuat dunia terkesima pada tahun 2021, ketika dia meraih gelar Moto3 dalam musim balap perdananya. Sejak saat itu, semua, benar-benar semua, telah menanyakan, merayu, kepada pebalap asal Murcia ini. Namun, jawabannya selalu sama: dia ingin naik dengan tim KTM, sebagai bentuk loyalitas karena mereka memberinya motor saat dia kehilangan satu sebelum tahun 2021, dan karena dia melihat potensi pertumbuhan yang signifikan untuk bersaing dengan Ducati.
Ketika mencapai kelas tertinggi, beberapa merek telah kembali menyelidiki kemungkinan merekrutnya. Memang, ‘Tiburón de Mazarrón’ memiliki kontrak yang berakhir pada akhir 2024, namun dengan opsi untuk diperbaharui secara otomatis berdasarkan klausul yang sangat memungkinkan bagi kedua belah pihak. Namun, sekali lagi, Pedro tidak ingin mendalami negosiasi dengan pihak lain.
Menurut informasi dari MARCA, Acosta sedang bernegosiasi untuk memperluas hubungannya dengan Grup Pierer Mobility, pemilik KTM dan GasGas, serta MVAgusta atau CFMoto. Dalam hal ini, dia mendengarkan proposal: kedua belah pihak mencari kontrak baru, selama dua musim, dengan perubahan yang disukai oleh keduanya.
Di satu sisi, pebalap Spanyol ini akan mendapatkan stabilitas, gaji, dan status. Kontrak baru akan dibuat dengan Grup, yang akan memutuskan apakah akan mempromosikannya ke KTM Red Bull atau membiarkannya di GasGas Tech3. Semua pihak yakin bahwa dia akan naik, menggantikan Jack Miller.
Sementara itu, perusahaan asal Eropa Tengah juga akan mendapatkan keuntungan: mereka akan memastikan satu musim lagi dengan Acosta, yang sudah menjadi aset terbaik mereka dan yang, tanpa menekannya terlalu banyak, sudah dianggap sebagai calon juara dunia pada tahun 2024 dan tentu saja, pada tahun 2025 dan 2026. Mereka senang dengan kesetiaannya yang terbuka.
Di Jerez, dengan Pit Beirer, kepala departemen Motor, kontak terus berlanjut, tetapi berjalan tanpa terburu-buru, karena kedua belah pihak tahu bahwa keduanya ingin mencapai kesepakatan dan tidak ada yang mengganggu mereka. Dengan demikian, Acosta dapat fokus pada lintasan dan pembelajarannya, sementara merek tersebut memperbarui kontrak pebalap lainnya, karena kontrak Miller dan Augusto Fernández akan berakhir, atau mereka akan merekrut yang lain.
Meskipun demikian, naik atau tidak, Pedro sangat yakin bahwa dia ingin tetap bersama staf teknisnya saat ini. “Tim luar biasa yang ditinggalkan oleh Pol Espargaró, saya sangat nyaman dengan mereka,” katanya di sirkuit Andalusia mengenai Paul Trevathan, kepala mekaniknya, dan yang lainnya, yang pernah bersama Granollers di KTM dan GasGas.
Meskipun tidak ada kebutuhan mendesak, kedua belah pihak berharap bahwa negosiasi akan selesai sebelum musim panas, untuk menutup pintu bagi pabrikan lain dan agar Acosta sejajar dengan pebalap lain, seperti Pecco Bagnaia, Quartararo, dan lainnya yang kontraknya akan berakhir pada tahun 2026. Oleh karena itu, masih banyak waktu untuk menilai apakah proyek KTM akan maju sesuai keinginan Pedro dan lingkungannya. Sementara itu, dengan Dani Pedrosa atau Pol Espargaró, para pembalap uji coba, nasihat terus mengalir ke permata mereka.
