Marc Marquez mencatatkan kecelakaan pertamanya sebagai pembalap Ducati di MotoGP saat menjalani tes pramusim di Sepang. Insiden ini terjadi pada hari kedua tes, tepatnya dengan 15 menit tersisa sebelum sesi berakhir. Marquez keluar dari pit untuk melakukan time attack, berusaha memperbaiki posisinya yang saat itu berada di urutan ke-14.
Setelah melakukan putaran pemanasan, Marquez berhasil meningkatkan catatan waktu terbaiknya di sektor satu dan dua. Namun, naas, ia terjatuh saat memasuki Tikungan 9, yang juga merupakan lokasi di mana Francesco Bagnaia mengalami insiden serupa dalam perebutan gelar juara dengan Jorge Martin musim lalu. Beruntung, Marquez tidak mengalami cedera dan memilih untuk tidak kembali ke lintasan karena motor cadangannya sudah disiapkan untuk latihan di akhir hari.
Pada tes pertamanya dengan tim juara Ducati di Barcelona pada November lalu, Marquez berhasil menyelesaikan 49 lap dengan total jarak 229,07 km tanpa mengalami kecelakaan. Momentum positif ini berlanjut ke tes pertama tahun ini di Sepang, di mana ia menyelesaikan 54 lap pada Rabu (5/2/2025) dan menempati posisi kedua di belakang Fabio Quartararo dari Yamaha.
Pada hari Kamis, Marquez menambah 45 lap lagi sebelum terjatuh pada lap ke-46. Dengan panjang sirkuit Sepang yang mencapai 5,543 km, ia telah menempuh total 548,757 km sebelum insiden tersebut. Dalam dua hari, Marquez telah menyelesaikan 100 lap, dan jika dihitung dengan jarak dari garis start ke Tikungan 9, total jarak yang ia tempuh hampir mencapai 550 km. Ditambah dengan jarak yang diraihnya di tes Barcelona, Marquez telah melahap hampir 780 km sebelum mengalami kecelakaan pertamanya di atas Desmosedici pabrikan.
Tahun lalu, saat masih bersama Honda, Marquez mengalami musim yang penuh tantangan dengan mencatatkan 29 kali jatuh, yang sebagian besar disebabkan oleh karakteristik RC213V yang semakin sulit dikendarai. Rekan setimnya, Joan Mir, juga mengalami nasib serupa dengan 24 kali jatuh pada musim yang sama. Sementara itu, tahun lalu dengan Ducati GP23 yang digunakan oleh Gresini Racing, Marquez memimpin peringkat kecelakaan hingga rookie Pedro Acosta melampauinya di akhir musim. Marquez menutup tahun dengan 24 kecelakaan, sementara Acosta mencatatkan 29.
Insiden yang terjadi pada hari Kamis membuat waktu tercepat Marquez, yaitu 1:58,447, tidak sepenuhnya mencerminkan kecepatan sebenarnya. Faktanya, waktu tersebut jauh lebih lambat dibandingkan putaran 1:57,606 yang ia catat pada hari Rabu. Dari 46 lap yang diselesaikannya pada hari Kamis, hanya 23 lap yang merupakan putaran penuh, dan ia hanya melakukan tiga kali flying lap. Pada lap keempat, ia berhasil menurunkan waktunya menjadi 1:58,648, dan pada lap keenam, ia mencatatkan waktu terbaiknya di 1:58,447.
Setelah itu, Marquez melakukan putaran terpanjangnya dengan tujuh putaran, di mana lima di antaranya merupakan putaran penuh dengan catatan waktu 1:59,9, 2:00,0, 1:59,2, 1:58,9, dan 1:59,9. Pembalap asal Spanyol ini kemudian kembali menjajal lintasan empat kali lagi, satu kali tanpa menyelesaikan satu putaran pun, dan tiga kali dengan dua putaran terbang di waktu 1:59,9. Pada putaran terakhirnya, di lap ke-12, Marquez berhasil memperbaiki catatan waktunya di dua sektor pertama, namun sayangnya terjatuh di sektor ketiga dan harus mengakhiri sesi lebih awal.
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi Marquez bahwa meskipun ia telah beradaptasi dengan motor Ducati, tantangan di lintasan MotoGP tetap ada. Para penggemar di Indonesia dan seluruh dunia tentu berharap untuk melihat Marquez kembali bangkit dan bersaing di level tertinggi pada musim mendatang.