Grand Prix Thailand kali ini menjadi sorotan utama, tidak hanya karena kemenangan Marc Marquez yang mengesankan, tetapi juga karena penampilan luar biasa dari Ai Ogura, rookie dari Trackhouse Aprilia. Dalam balapan pertamanya di MotoGP, Ogura berhasil finis di posisi kelima, mencatatkan prestasi terbaik bagi seorang debutan sejak Marquez meraih podium di GP Qatar 2013. Bahkan, Pedro Acosta, rookie yang banyak dipuji, hanya mampu menuntaskan balapan perdananya di urutan kesembilan pada musim lalu.
Yang membuat debut Ogura semakin mengesankan adalah performanya yang konsisten di setiap sesi selama akhir pekan balapan di Buriram. Di babak kualifikasi, Ogura berhasil menempatkan Aprilia RS-GP-nya di posisi kelima di grid dengan waktu yang sangat kompetitif, hanya terpaut 0,35 detik dari posisi terdepan. Dalam Sprint Race, ia menunjukkan keberanian dengan menyalip Jack Miller dari Pramac di awal balapan dan berhasil meraih posisi keempat.
Pada hari Minggu, ia kembali menunjukkan ketangguhannya dengan menyalip Miller lagi di awal balapan, meski akhirnya harus puas di posisi kelima setelah tidak mampu mempertahankan kecepatan melawan Franco Morbidelli yang mengendarai Ducati. Namun, catatan waktu tercepatnya – 1 menit 30,942 detik – hanya terpaut 0,3 detik dari waktu terbaik Marquez. Selain itu, Ogura tidak pernah turun di bawah batas waktu 1:31 detik hingga lap ke-21, sementara Morbidelli sudah melaju di 1:32 sejak lap 22.
Hasil yang diraih Ogura di Thailand jelas menunjukkan potensi besar yang dimilikinya. Ia menjadi pembalap non-Ducati dengan posisi tertinggi dan hanya tertinggal 7,45 detik dari Marquez. Rekan setimnya, Marco Bezzecchi, finis 15 detik di belakangnya di urutan keenam, yang semakin menegaskan kecepatan Ogura dalam menghadapi para rider dengan motor yang sama.
Setelah balapan, Ogura mengungkapkan rasa syukurnya dan ketidakpercayaannya atas penampilannya. Ia mengaku banyak belajar dari Francesco Bagnaia saat Sprint Race dan menerapkan strategi tersebut di balapan utama. “Ini adalah kejutan yang sangat besar,” ujarnya. “Membalap di belakang Pecco selama 13 lap adalah pengalaman yang sangat berharga bagi saya.”
Ogura juga menyebutkan bahwa kondisi panas di Thailand justru menguntungkannya, sementara pembalap lain mungkin menghadapi kesulitan. “Hal tersulit bagi saya adalah mengelola ban. Namun, dalam sprint, saya belajar banyak dari Pecco. Saya hanya menerapkan apa yang saya lakukan pada hari Sabtu dan kecepatan saya cukup baik di akhir balapan.”
Meskipun Ogura merasa terkejut dengan penampilannya, hasil tes pramusim menunjukkan bahwa ia sudah beradaptasi dengan baik bersama Aprilia. Di hari terakhir tes, ia mencatatkan waktu tercepat ketujuh, menunjukkan bahwa kecepatan balapnya tidak bisa dipandang sebelah mata.
Rekan setimnya, Bezzecchi, yang sebelumnya diharapkan menjadi barometer performa Aprilia, kini harus mengakui kecepatan Ogura. “Saya tahu dia bisa sangat cepat,” kata Bezzecchi. “Hari ini adalah hasil yang luar biasa untuk menempati posisi keempat dalam sprint. Saya terkejut, tetapi dia adalah pembalap yang sangat bagus.”
Setelah balapan utama, Bezzecchi menambahkan, “Kami berkendara dengan cara yang hampir sama. Ia sangat presisi, sangat bagus. Saya tahu dia sangat cepat dan sangat baik, karena setiap orang Jepang sangat metodis.”
Hasil yang diraih Ogura juga menjadi dorongan kepercayaan diri bagi tim Aprilia. Di lintasan yang secara historis tidak menguntungkan bagi RS-GP, Ogura berhasil membuktikan bahwa tim asal Noale ini memiliki potensi untuk menjadi pabrikan terbaik kedua di MotoGP tahun ini. Ini juga berarti bahwa ketika juara bertahan, Jorge Martin, kembali dari cedera, ia akan memiliki motor yang kompetitif.
Satu-satunya pembalap di Aprilia yang mungkin khawatir dengan kecepatan Ogura adalah rekan setimnya, Raul Fernandez, yang tidak ingin kalah dari rookie saat menjalani musim ketiganya. Hasil ini pasti akan memberikan motivasi tambahan bagi Fernandez untuk meningkatkan performanya.
Bagi Ogura, keputusan meninggalkan kursi yang kurang kompetitif di LCR Honda untuk bergabung dengan Trackhouse Aprilia terbukti menjadi langkah yang tepat. Ia telah menunjukkan bahwa ia layak berada di MotoGP dan siap bersaing dengan para pembalap terbaik dunia. Kini, dengan kepercayaan diri yang tinggi, Ogura siap menghadapi tantangan selanjutnya di musim ini.