KTM, salah satu tim yang selalu berambisi meraih gelar juara di MotoGP, kini menghadapi situasi yang cukup genting. Meskipun perusahaan asal Austria ini telah menginvestasikan jutaan dolar dalam penelitian dan pengembangan untuk memperkuat posisinya di ajang balap motor paling bergengsi di dunia, realitas di lapangan tidak seindah yang diharapkan. Dengan pembalap-pembalap berbakat seperti Brad Binder, Maverick Vinales, Enea Bastianini, dan Pedro Acosta, KTM seharusnya mampu bersaing dengan tim-tim dominan seperti Ducati. Namun, kondisi internal perusahaan yang tidak stabil menjadi penghalang besar bagi ambisi mereka.
Akhir tahun lalu, KTM mengumumkan bahwa mereka hampir mengalami kebangkrutan. Perusahaan ini menghadapi kerugian yang signifikan akibat keputusan akuisisi yang kurang bijak. Mereka tidak hanya kesulitan membayar gaji karyawan, tetapi juga memiliki banyak sepeda motor yang menganggur di dealer, serta utang yang menumpuk kepada kreditur dan pemasok. Dalam upaya untuk menyelamatkan diri, KTM mengajukan restrukturisasi administratif di pengadilan Austria. Langkah ini diambil setelah mendapatkan persetujuan dari dewan merek dan pemegang saham untuk menentukan arah perusahaan ke depan.
Proses restrukturisasi ini membawa dampak signifikan, termasuk pemutusan hubungan kerja, penjualan aset, dan pengembalian saham dari akuisisi MV Agusta yang dilakukan sembilan bulan sebelumnya. Selain itu, KTM terpaksa menghentikan pengembangan motor balap untuk tahun 2025. Meskipun kepala tim MotoGP Red Bull KTM, Pit Beirer, berusaha meyakinkan publik bahwa semuanya baik-baik saja, kabar tidak sedap terus beredar. Terutama mengenai ketidakpuasan Pedro Acosta terhadap situasi tim yang tampaknya stagnan.
Acosta dan manajernya, Albert Valera, mengunjungi markas KTM di Austria untuk melihat langsung perkembangan proyek MotoGP. Valera mengungkapkan bahwa meskipun situasi sulit, Acosta merasa lebih positif setelah pertemuan tersebut. Namun, rumor tentang ketidakbahagiaan Acosta terus berlanjut, menambah ketegangan di dalam tim. Beirer berusaha menepis spekulasi tersebut, tetapi ketidakpastian tetap menghantui masa depan KTM di MotoGP.
Satu lagi kabar mengejutkan datang dari grup yang mengelola proses kebangkrutan perusahaan. Mereka mengumumkan bahwa KTM berencana untuk tidak memperpanjang kontrak dengan MotoGP yang berlaku hingga 2026. Hal ini menjadi sinyal bahwa perusahaan tengah berusaha untuk mengurangi biaya dan fokus pada kelangsungan hidup mereka. Beirer kembali menjelaskan bahwa mereka telah melakukan berbagai langkah penghematan, termasuk perubahan kecil yang diharapkan dapat mengurangi beban biaya.
Di tengah ketidakpastian ini, muncul rumor bahwa Lewis Hamilton, pembalap Formula 1 dari Ferrari, tertarik untuk membeli tim KTM. Sementara itu, pengembangan motor untuk tahun 2025 mulai terlihat, berkat dukungan dari Bajaj, raksasa sepeda motor India yang memiliki saham di KTM. Meski ada harapan baru, skuad MotoGP KTM masih menghadapi tantangan berat di lintasan.
Hasil balapan yang kurang memuaskan dari Acosta, Binder, dan Vinales menunjukkan bahwa mereka masih berjuang dengan masalah performa motor, terutama terkait getaran yang mengganggu. Acosta sendiri mengungkapkan kebingungannya terkait masalah ini, sementara Beirer berusaha menegaskan komitmen mereka terhadap pembalap muda berbakat tersebut.
Namun, dalam beberapa minggu terakhir, KTM kembali menjadi sorotan ketika mereka mengumumkan bahwa kesepakatan dengan para investor dan kreditur tidak lagi layak. Mereka harus mencari dana tambahan untuk memenuhi kewajiban finansial yang mencapai sekitar 600 juta euro. Hal ini memaksa mereka untuk kembali menghentikan produksi di fasilitas Mattighofen, yang merupakan markas besar tim MotoGP mereka.
Dengan situasi yang semakin tidak menentu, pertanyaan besar muncul: bagaimana nasib KTM menjelang balapan di Circuito de Jerez, Spanyol? Meskipun Beirer mungkin akan menghadapi banyak pertanyaan terkait masa depan tim, harapan tetap ada. Tim ini harus berjuang keras untuk menemukan solusi dan memastikan kelangsungan partisipasi mereka di MotoGP. Bagi para penggemar, perjalanan KTM di MotoGP menjadi sebuah drama yang patut diikuti, dengan harapan bahwa mereka dapat bangkit kembali dari situasi sulit ini dan kembali bersaing di jalur juara.