Jorge Martin, pembalap MotoGP asal Spanyol, tengah mempertimbangkan untuk meninggalkan tim Aprilia lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Menurut informasi yang diperoleh dari Motorsport.com, Martin memiliki klausul dalam kontraknya yang memungkinkannya untuk pergi sebelum musim 2026, asalkan ia tidak masuk dalam jajaran pembalap teratas di klasemen dunia setelah Grand Prix Prancis.
Klausul ini muncul sebagai hasil negosiasi antara Martin dan Aprilia saat mereka menandatangani perjanjian di GP Italia tahun lalu. Dalam kesepakatan tersebut, terdapat ketentuan yang memberi Martin kebebasan untuk menerima tawaran dari tim lain jika ia tidak termasuk dalam persaingan gelar setelah GP Prancis yang berlangsung di Le Mans.
Sayangnya, musim ini tidak berjalan mulus bagi Martin. Sejak menjadi pembalap nomor satu di Aprilia, ia mengalami serangkaian cedera yang membuatnya absen dalam lima dari enam balapan yang telah digelar. Akibatnya, ia belum meraih satu poin pun dan terjebak di posisi paling bawah klasemen sementara.
Situasi ini tentu sulit diprediksi saat Martin dan Aprilia sepakat untuk bekerja sama. Namun, ini membuka peluang yang tak terduga di pasar pembalap, yang bisa mengguncang dunia MotoGP.
Aprilia, sebagai tim yang tidak ingin kehilangan pembalap kunci mereka tanpa persiapan yang matang, kini tengah memikirkan langkah-langkah strategis. Dua cedera yang dialami Martin sebelum musim dimulai membuatnya tidak dapat berpartisipasi dalam tiga balapan pertama di Thailand, Argentina, dan Austin. Ia kembali ke Qatar meski dalam kondisi yang belum sepenuhnya pulih, namun sayangnya harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumotoraks. Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan ia bisa kembali, tetapi tampaknya ia tidak akan siap sebelum GP Jerman yang dijadwalkan pada 11-13 Juli mendatang.
Situasi kontrak di MotoGP saat ini cukup rumit, dan ini membatasi opsi yang tersedia bagi Martin. Salah satu kemungkinan yang paling logis adalah Honda, mengingat kontrak Luca Marini dengan tim tersebut berakhir di akhir musim ini. Namun, Honda tampaknya tidak akan mengambil langkah apapun sampai Martin menyelesaikan konflik kontraknya dengan Aprilia dan resmi bebas.
Martin diketahui berada di Le Mans pada Jumat (9/5/2025) setelah melakukan perjalanan dari rumahnya di Andorra. Ia memilih untuk tidak mengunjungi sirkuit demi menjaga kerendahan hati dan menghindari perhatian publik, tetapi tetap melakukan beberapa pertemuan, termasuk dengan manajemen Aprilia untuk menyampaikan niatnya mengaktifkan klausul pelepasan.
Berita ini tentu mengejutkan para petinggi Aprilia yang kini tengah mempertimbangkan tindakan hukum terkait pelanggaran kontrak jika Martin memutuskan untuk hengkang. Namun, demi menghormati timnya, Martin dikabarkan bersedia memberikan waktu tambahan hingga GP San Marino pada 12-14 September mendatang untuk mempertimbangkan keputusannya.
Aprilia percaya bahwa mereka memiliki dasar hukum untuk memblokir kepergian Martin, dengan alasan bahwa klausul tersebut seharusnya tidak berlaku karena ketidakhadirannya yang disebabkan oleh cedera, dan bahwa tidak ada kewajiban untuk memperpanjang masa evaluasi.
Martin juga terus memantau performa rekan-rekan setimnya di Aprilia dan merasa bahwa motor RS-GP tidak memenuhi ekspektasi yang dijanjikan saat ia bergabung. Rekan setimnya, Marco Bezzecchi, belum berhasil naik podium hingga saat ini, sementara pembalap Aprilia yang berada di posisi terbaik dalam klasemen adalah rookie MotoGP, Ai Ogura, yang saat ini menduduki peringkat ke-10.
Dengan situasi yang semakin memanas, semua mata kini tertuju pada keputusan yang akan diambil Martin dan bagaimana Aprilia akan merespons langkah selanjutnya. Apakah Martin akan tetap bertahan ataukah benar-benar akan mencari peluang baru di tim lain? Hanya waktu yang akan menjawab.