Akhir pekan di Le Mans menjadi salah satu momen sulit bagi Pecco Bagnaia, pembalap Ducati yang mengakui bahwa itu adalah ‘salah satu dari tiga akhir pekan terburuk’ dalam kariernya. Sejak diperkenalkannya balapan Sprint di MotoGP, Bagnaia belum pernah berhasil meraih poin di kedua balapan akhir pekan tersebut. Kini, ia tertinggal 51 poin dari rekan setimnya, Marc Marquez.
Namun, yang lebih mengkhawatirkan bagi sang juara dunia tiga kali bukan hanya hasil buruk tersebut, melainkan ketidakmampuannya menemukan solusi untuk mengembalikan kepercayaan diri dan performanya dengan Desmosedici GP. Bagnaia mengungkapkan, “Saya bisa mencatatkan waktu tercepat atau lebih lambat lima detik, tetapi perasaan saya tetap sama. Ini adalah pertama kalinya dalam karier saya mengalami hal seperti ini, dan sudah berlangsung sejak awal musim.”
Ia menambahkan, “Saya tidak merasakan batasan motor. Tahun lalu, ketika saya mengerem, saya bisa merasakan ban dan pergerakannya. Namun tahun ini, saya tidak merasakan apa-apa hingga saya terjatuh. Ini sangat tidak nyaman dan sulit untuk diterima.”
Davide Tardozzi, Manajer Tim Lenovo Ducati, mengungkapkan ketidakpuasannya karena hingga enam balapan berlalu, tim belum menemukan solusi yang tepat untuk mengembalikan Bagnaia ke performa terbaiknya. “Tujuan tim dan para insinyur adalah membantu Pecco. Kami tahu nilainya, dan kami terkejut karena belum bisa memberikan apa yang dia butuhkan. Pecco adalah protagonis dalam empat tahun terakhir, dan jelas dia tidak lupa cara mengendarai motor,” ujarnya kepada Sky Sport MotoGP.
Tardozzi menegaskan, “Sayangnya, kami belum menemukan cara untuk membantunya, baik secara teknis maupun pribadi. Namun, itu adalah target kami. Kami harus mengembalikan Pecco untuk bertarung demi kemenangan, karena dia mampu melakukannya.”
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari tim untuk membangkitkan semangat Bagnaia. “Kami akan melakukan banyak hal, baik dari sisi manusia maupun teknis. Ini adalah tugas kami karena dia adalah juara yang harus menunjukkan kemampuannya di atas lintasan.”
Tardozzi berharap perubahan positif akan terlihat pada balapan berikutnya di Silverstone. “Para insinyur akan memikirkan langkah-langkah yang perlu diambil untuk membantunya, dan saya yakin kita akan melihat hasilnya di balapan selanjutnya,” katanya.
Meski telah berulang kali mengungkapkan harapan ini sejak awal musim, Tardozzi tetap optimis. “Pecco memiliki nilai yang sangat penting dalam kejuaraan ini untuk memperjuangkan kemenangan, bahkan melawan Marc. Saat ini, semangatnya mungkin sedang menurun, tetapi dia adalah seorang juara yang telah mampu bangkit sebelumnya, dan saya yakin dia akan melakukannya lagi.”
Ketika ditanya tentang dukungan mental yang bisa diberikan, Tardozzi menambahkan, “Kami akan membicarakannya minggu ini dengan Gigi, karena kami semua tahu betapa pentingnya situasi psikologis saat Anda berada di lintasan, terutama sebagai pembalap MotoGP yang menang. Membantu Pecco adalah tugas kami semua.”
Dengan dukungan penuh dari tim dan upaya untuk menemukan solusi teknis yang tepat, diharapkan Pecco Bagnaia dapat segera kembali ke jalur kemenangan dan menunjukkan performa terbaiknya di sisa musim ini. Para penggemar MotoGP di Indonesia tentu berharap melihat Bagnaia kembali bersinar di lintasan balap!