Home News MotoGPFrancesco Bagnaia Terpuruk dalam Perburuan Gelar MotoGP 2025

Francesco Bagnaia Terpuruk dalam Perburuan Gelar MotoGP 2025

by

Francesco Bagnaia kini terpuruk dalam perburuan gelar MotoGP 2025 setelah mengalami pensiun di Grand Prix Inggris. Situasi ini semakin memperlebar jarak antara dirinya dan Marc Marquez, yang semakin jauh memimpin klasemen.

Sebagai juara dunia dua kali, Bagnaia menyadari bahwa musim ini akan menjadi tantangan berat melawan Marquez di tim Ducati. Namun, tidak banyak yang menyangka jika ia akan mengalami kesulitan yang begitu signifikan dengan GP25. Motor Desmosedici yang baru tampaknya sangat berbeda dari yang pernah ia kendarai sebelumnya, GP24. Bagnaia kesulitan menemukan rasa percaya diri di bagian depan motor, yang berujung pada tiga kecelakaan dalam empat balapan terakhir, termasuk di sesi Sprint.

Kecelakaan di Le Mans menjadi titik terendah bagi Bagnaia, di mana ia terjatuh pada sesi Sprint dan hanya mampu menyelesaikan balapan di posisi ke-16 setelah terlibat tabrakan di lap pertama. Di Silverstone, meski berhasil mengungguli Marquez dalam kualifikasi untuk pertama kalinya, Ducati mengalami kesulitan di kondisi dingin. Pada balapan hari Minggu, Bagnaia kembali terjatuh, sementara Marquez berhasil meraih posisi ketiga dan memperlebar jarak poinnya dari Alex Marquez menjadi 24 poin. Kini, Bagnaia tertinggal 72 poin dari rekan setimnya setelah tujuh putaran di tahun 2025.

Marquez tampak beradaptasi dengan baik pada GP25, dengan sembilan kemenangan yang diraihnya sejauh ini. Sementara itu, situasi di sisi lain garasi Ducati sangat berbeda. Bagnaia kesulitan menemukan cara untuk meningkatkan performa GP25, bahkan ia mengakui bahwa perlu mengubah gaya berkendara agar lebih nyaman dengan motor tersebut.

Setelah balapan di Silverstone, Bagnaia sangat ingin menemukan solusi atas masalah yang dihadapinya, terus-menerus menekankan betapa sedikitnya rasa yang ia dapatkan dari mesin. “Motor ini tidak bekerja lebih baik, lebih buruk, atau lebih baik. Seperti biasa, saya tidak merasakan apa-apa,” ujarnya dalam kutipan dari AS. “Saya tahu saya sangat cepat. Saya tahu saya bisa memenangkan setiap balapan, tetapi perasaan saya tetap sama. Saya tidak bisa melakukan keajaiban; saya butuh bantuan.”

Dengan masih ada 15 balapan tersisa, Bagnaia memiliki waktu untuk memperbaiki performanya. Namun, ia dihadapkan pada tantangan besar karena tertinggal 72 poin dan Marquez terus mengunggulinya di trek yang lebih sesuai untuk dirinya. Bagnaia bahkan kesulitan untuk bersaing dengan para pembalap yang menggunakan GP24, di mana Alex Marquez tampil lebih baik darinya di tahun 2025. Ia tidak merasakan kenyamanan yang sama pada GP25 seperti yang ia rasakan dengan motor tahun lalu, yang membawanya meraih 11 kemenangan dari 20 balapan di 2024.

Ducati telah mengubah keseimbangan motor tanpa disengaja, yang mungkin menjelaskan kesulitan yang dialami Bagnaia. Di sisi lain, Marquez tidak terpengaruh oleh perubahan tersebut dan tampaknya akan mendominasi kejuaraan di tahun 2025. Rekan setimnya harus segera memperbaiki performanya jika ingin tetap bersaing dalam perburuan gelar. Ducati mulai memberikan tekanan padanya, meskipun Pedro Acosta meragukan bahwa Bagnaia akan dikeluarkan dari tim, di tengah rumor liar yang menyebutkan bahwa ia mungkin akan keluar dari tim dalam waktu dekat.

Bagnaia harus segera menemukan cara untuk bangkit dan kembali bersaing di jalur yang tepat. Para penggemar MotoGP di Indonesia dan di seluruh dunia tentu berharap melihat performa terbaik dari juara dunia ini, yang telah menunjukkan potensi luar biasa di musim-musim sebelumnya.

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.