Pedro Acosta, juara dunia dua kali yang sedang bersinar, mengungkapkan bahwa ia lebih memilih untuk “tidak membayangkan” dirinya mengendarai motor Ducati di ajang MotoGP. Pernyataan ini muncul di tengah spekulasi mengenai kemungkinan kepergiannya dari tim KTM, di mana ia saat ini membela Red Bull KTM Factory Racing.
Ducati memang dikenal sebagai salah satu raja di MotoGP, tetapi performa mereka di musim 2025 ini mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun lalu. Jika pada tahun 2024 Ducati mendominasi hampir semua balapan, tahun ini mereka telah mengalami beberapa kekalahan, termasuk di Prancis dan Inggris. Meskipun begitu, Ducati masih berhasil meraih enam kemenangan dari delapan balapan yang telah berlangsung, serta mempertahankan rekor sempurna di Sprint.
Di sisi lain, KTM belum berhasil meraih kemenangan sebanding dengan performa mereka di Aragon, di mana Acosta hanya mampu finis di posisi keempat. Keberadaan tiga pebalap Ducati di podium menambah frustrasi bagi Acosta, yang baru menjalani musim pertamanya bersama tim pabrikan KTM. Ia merasa bahwa performa motor RC16 belum mencapai standar yang diharapkannya, dan mengungkapkan bahwa hasil yang diraih saat ini “baik, tetapi belum cukup baik.”
Spekulasi mengenai masa depan Acosta semakin memanas, terutama karena ketidakpastian finansial yang dihadapi KTM sejak akhir 2024. Banyak yang mengaitkan namanya dengan kemungkinan pindah ke Ducati, yang dikenal dengan karakteristik motor Desmosedici yang sangat berbeda dengan RC16. Sementara KTM cenderung lebih lincah dan mudah bergerak, Ducati lebih suka tetap stabil untuk memaksimalkan waktu putaran.
Saat ditanya tentang kemungkinan membayangkan dirinya mengendarai Ducati, Acosta menjawab dengan tegas, “Saya lebih memilih untuk tidak membayangkan.” Meskipun kontraknya dengan KTM masih berlaku hingga akhir musim 2026, Acosta terus menunjukkan ketidakpuasan terhadap proyek RC16, yang membuat banyak penggemar dan analis bertanya-tanya tentang masa depannya.
Kemungkinan pindah ke Ducati, jika terjadi, besar kemungkinan akan bergabung dengan tim VR46 Racing, di mana Fabio Di Giannantonio memiliki kontrak pabrikan hingga akhir tahun depan. Sementara itu, Franco Morbidelli hanya terikat kontrak hingga akhir 2025.
Acosta dikenal dengan gaya berkendaranya yang flamboyan, dan banyak yang berpendapat bahwa gaya tersebut lebih cocok dengan karakteristik KTM. Namun, dengan Ducati yang memiliki pendekatan berbeda, pertanyaan besar tetap ada: apakah Acosta bisa menemukan kenyamanan yang diperlukan untuk meraih hasil maksimal jika dia berpindah ke Ducati?
Dengan semua spekulasi ini, penggemar MotoGP di Indonesia pasti penasaran dengan langkah selanjutnya dari Pedro Acosta. Apakah dia akan tetap setia pada KTM atau mengambil risiko dengan bergabung bersama Ducati? Hanya waktu yang akan menjawab, dan kita semua akan menantikan perkembangan selanjutnya dari juara muda ini di pentas MotoGP.