Guenther Steiner, sosok yang dikenal luas sebagai pahlawan Formula 1 berkat serial “Drive to Survive”, kini tengah berada di ambang untuk memimpin tim MotoGP. Setelah sukses membawa Haas ke dalam kompetisi F1, kini Steiner berpeluang untuk beralih ke dunia balap dua roda.
Latar belakang Steiner cukup menarik. Dia memulai karirnya di dunia balap rally sebelum terjun ke Formula 1 pada tahun 2001 bersama Jaguar. Setelah sempat menjajal NASCAR, dia akhirnya mengambil alih posisi manajer tim Haas pada tahun 2016 dan menjabat hingga 2023. Kini, Steiner telah beralih menjadi pengamat F1 dan baru-baru ini terlihat di MotoGP British Grand Prix di Silverstone. Kehadirannya di paddock MotoGP bukan hanya sekadar sebagai penggemar, tetapi juga sebagai bagian dari diskusi lebih besar mengenai masa depan tim.
Menurut laporan dari Sky Italia, sekelompok investor asal Amerika sedang dalam pembicaraan untuk berkolaborasi dengan Tech3. Mereka berharap dapat menunjuk Steiner sebagai manajer tim baru Tech3, menggantikan Hervé Poncharal yang berusia 68 tahun dan bersiap untuk mundur di akhir tahun ini. Poncharal baru saja mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden IRTA, dengan Lucio Cecchinello dari LCR mengambil alih posisinya. Kini, Poncharal juga bersiap untuk melangkah mundur dari pengawasan tim MotoGP, dan dia akan membantu Steiner dalam membangun kepemimpinan teknis yang diinginkannya.
Jika Steiner resmi menggantikan Poncharal, dia berencana untuk melakukan beberapa perubahan di Tech3. Salah satu langkah yang ingin diambilnya adalah mengakhiri kontrak satellite dengan KTM dan beralih ke Ducati. Tech3 sebelumnya meninggalkan Yamaha setelah 17 tahun untuk bergabung dengan KTM pada tahun 2019. Namun, masa depan Tech3 di MotoGP kini menjadi sorotan, mengingat masalah keuangan yang dihadapi KTM. Jika investasi dari kelompok Amerika tersebut terwujud, Tech3 bisa kembali berdiri sendiri, terutama jika Steiner bisa memimpin tim mulai tahun 2026.
Bajaj Auto, yang telah membantu KTM secara finansial, terbuka untuk menjual Tech3. Merek motor asal India ini mempertimbangkan perubahan dalam struktur tim, dengan kemungkinan mengurangi jumlah tim dari dua menjadi satu. Selain itu, Bajaj juga sempat mempertimbangkan untuk menarik KTM dari MotoGP sepenuhnya sebelum melakukan bailout.
Rencana Steiner untuk menjadikan Tech3 sebagai tim Ducati, jika dia menggantikan Poncharal pada musim MotoGP 2026, juga menarik perhatian Enea Bastianini. Menurut Sky Italia, Bastianini yang berusia 27 tahun akan mengambil peran utama jika Steiner berhasil mendapatkan pasokan Desmosedici untuk Tech3. Bastianini sangat ingin meninggalkan KTM Tech3 di tengah minat dari Aprilia dan Pramac, karena dia kesulitan beradaptasi dengan RC16 setelah dikeluarkan dari tim Ducati pabrikan untuk memberi ruang bagi Marc Marquez. Namun, dia akan mempertimbangkan untuk tetap bertahan jika Tech3 beralih menjadi tim satelit Ducati.
Mengenai siapa yang akan mendampingi Bastianini, yang memiliki kontrak pabrikan dengan KTM untuk tahun 2026, masih belum pasti. Rekan setimnya saat ini, Maverick Vinales, juga memiliki kontrak dengan KTM untuk tahun 2026. Vinales mungkin menghadapi masa depan yang tidak pasti jika Steiner mengambil alih Tech3.
Seandainya tidak ada penalti tekanan ban yang mengakibatkan Vinales kehilangan posisi kedua di GP Qatar, dia seharusnya menjadi pembalap KTM teratas di klasemen MotoGP 2025. Penalti di Lusail membuatnya kehilangan 18 poin, yang seharusnya membawa Vinales berada di atas Pedro Acosta dengan 45 poin, sementara Acosta memiliki 58 poin.
Bastianini saat ini menjadi pembalap KTM dengan performa terburuk di 2025 dengan 31 poin, meskipun hanya tertinggal tiga poin dari Brad Binder yang telah mengumpulkan poin untuk tim pabrikan. Penampilan terbaik Bastianini sejak bergabung dengan Tech3 dari tim Ducati pabrikan adalah posisi ketujuh di Grand Prix Amerika.
Dengan semua perubahan yang mungkin terjadi, masa depan Tech3 dan para pembalapnya menjadi sangat menarik untuk diikuti. Apakah Guenther Steiner akan berhasil membawa Tech3 ke era baru sebagai tim Ducati? Hanya waktu yang akan menjawab.