Andrea Dovizioso setuju dengan Casey Stoner, bahwa motor MotoGP berlebihan dalam hal aerodinamika.
Verona, NontonMotoGP — Ducati terkenal sebagai salah satu mesin paling beringas di MotoGP, tapi mereka kurang oke saat menikung.
Kelemahan inilah yang membuat pabrikan Italia itu putar otak, bagaimana menjadikan motor beringas tapi lentur saat melibas tikungan.
Di level mesin, Ducati telah menjadi referensi MotoGP selama bertahun-tahun, sekarang juga di sisi aerodinamis.
Tak mengherankan, inovasi yang dibawa oleh Ducati kerap ditiru oleh pesaing.
Ducati harus mencari jawaban untuk membuat motor yang lebih baik dan lebih baik, langkah terakhir untuk meningkatkan daya saingnya saat menikung.
Kecepatan tikungan telah menjadi kekurangan dari Desmosedici GP untuk beberapa waktu dan semuanya berangsur-angsur membaik.
2022 harus menjadi tahun titik balik yang pasti, setelah kemajuan telah dibuat di musim terakhir kemarin di 2021, Ducati kini ingin merebut gelar juara dunia, setelah dua juara dunia konstruktor menang secara beruntun.
Tapi mantan bintang Ducati, Andrea Dovizioso setuju dengan kata-kata rider Australia, Casey Stoner, yang menganggap motor MotoGP saat ini terlalu banyak fitur, misalnya dari sisi aerodinamika.
“Ini menciptakan kesenjangan yang besar dibandingkan dengan motor lain, karena ini adalah motor yang menghasilkan lebih banyak downforce. Mereka punya lebih banyak power mesin daripada yang mereka tunjukkan,” kata Dovi kepada AS, seperti dimuat Tuttomotoriweb.
Dovi juga sependapat dengan pandangan Stoner, yang menganggap aerodinamika terlalu mengkondisikan di MotoGP.
“Aerodinamika berdampak negatif pada kejuaraan, kami membicarakannya dengan Stoner. Membatasi ruang gelar dalam pertarungan, ada sedikit aksi menyalip.
Jika Anda melaju cepat dan keluar di depan, strategi tidak terlalu penting,” jelasnya menerangkan.
Dalam hal aerodinamis, memang ada perkembangan besar-besaran di MotoGP. Publik dapat melihat beberapa inovasi selama bertahun-tahun dan beberapa telah diperkenalkan oleh Ducati, yang kemudian sering ditiru oleh motor dari pabrikan lain.
Sekarang telah menjadi aspek yang sangat penting dan orang bertanya-tanya seberapa jauh para insinyur akan melangkah terkait hal ini.
News: Kekacauan Honda di Tes Sepang, Motor Nyasar ke Qatar, Bradl Pakai Baju Pol
Apakah sektor aerodinamis akan terus berkembang ke arah lebih baik atau malah membuat persaingan menjadi lebih buruk? (DN/ev)