Home News MotoGP Marc Marquez Bermain Kotor – NontonMotoGP

Marc Marquez Bermain Kotor – NontonMotoGP

by VR46 Fans
Marc Marquez Bermain Kotor – NontonMotoGP


Valentino Rossi: Marc Marquez Bermain Kotor
Jorge Martin (Prima Pramac Racing) vs Marc Marquez (Repsol Honda) vs Miguel Oliveira (RNF Aprilia) Race MotoGP Portimao, Portugal 2023 / NontonMotoGP © MotoGP.

Valentino Rossi menilai Marc Marquez bermain dengan sangat kotor dalam pertarungan di MotoGP.

Italia, NontonMotoGP — Awal musim MotoGP 2023 diwarnai dengan insiden yang sangat disayangkan, pelakunya adalah bintang Spanyol, Marc Marquez.

Marquez menabrak dua pembalap sekaligus di satu tikungan dalam balapan pembuka di Portimao, Portugal.

Korbannya adalah Jorge Martin (Prima Pramac Racing) dan Miguel Oliveira (RNF Aprilia).

Ini bukan kali pertama rider Repsol Honda itu menabrak lawannya.

Bahkan sejak kelas Moto3/Moto2, Marquez sudah sangat sering mengalami bentrok dengan lawan-lawannya, yang sayangnya dia selalu berada di posisi pelaku.

Rider Aprilia Racing, Aleix Espargaro menuntut hukuman yang lebih berat untuk Marquez, seperti larangan balapan.

Media berita motorsport Jerman, SPEEDWEEK.COM mengangkat kembali ketenangan antara Valentino Rossi dan Marquez, usai keduanya mengalami insiden di MotoGP Argentina lima tahun silam.

Pada balapan MotoGP Argentina 2018, Marquez mendapat hukuman karena melewati garis starting grid, dalam balapan dia turun banyak posisi.

Ketika mengejar lagi, Marquez tampil sangat kencang, tapi dalam usahanya itu ada banyak pembalap yang dia ‘tabrak’, salah satunya Rossi.

“Saya tidak tampil cepat di Argentina, Marquez lebih cepat satu detik dari saya.

Kenapa dia tidak menunggu dan menyalip saya di tikungan berikutnya,” keluh Rossi usai balapan Argentina 2018, seperti diberitakan Speedeek.com.

“Ketika dia sampai ke saya, dia sengaja menabrak saya, dia menghantam kaki saya dan motor saya.

Dia mendorong saya keluar dari racing line saya dan saya merasa jika saya jatuh itu membuatnya lebih bahagia.

Ketika itu terjadi, yang bisa saya lakukan hanyalah tertawa.

Saya berpikir, ‘Persetan! Nah, itu sudah keterlaluan.’,” cerita Rossi kala itu.

“Saya belum pernah menjalin hubungan dengan Marquez sejak insiden Sepang pada 2015.

Itu tidak pernah berubah. Saya mengatakan ‘Ciao’ ketika saya melihatnya, jika tidak, saya tidak akan membuang waktu bersamanya.

Jika dia tidak menghormati saya, saya juga tidak harus menghormatinya.

Tapi rasa hormat adalah sebuah cerita. Ini semua tentang dia dan saya.

Tapi dengan manuver ini menjadi berbahaya. Dia menabrak Aleix Espargaro di Argentina pada 2018 dengan kecepatan 200 km/jam.

Jika dia sampai menyentuh setang Aprilia, Aleix bisa menabrak tembok. Kenapa kita harus balapan seperti ini?,” kata Rossi bertanya-tanya.

“Ini tentang MotoGP, seri balap tertinggi di dunia balap motor.

Jika semua orang berkendara seperti ini, kita akan mengalami ‘demolition derby’.

Mungkin pada akhirnya dia satu-satunya yang tersisa di atas jok,” sambung Rossi sambil tertawa.

“Para Stewards punya tanggung jawab yang besar. Anda harus melakukan sesuatu. Karena Marquez membahayakan lawan lainnya. Tapi bukan itu cara kerja permainan ini,” tekan rider Italia itu.

Rossi memastikan untuk berbicara dengan Race Direction pada 2018.

Tapi The Doctor menduga ada kepentingan yang melindungi Marquez dari hukuman.

“Bagaimanapun, saya tidak merasa cukup dilindungi oleh Race Direction, jika saya jujur.

Jika Anda tidak dilindungi sebagai pembalap, sesuatu harus berubah.

Karena jika tidak ada yang berubah, dia akan bertindak dengan cara yang sama di balapan berikutnya,” keluh Rossi.

“Saya sangat kecewa dan sangat menderita karena saya kehilangan poin klasemen yang berharga.

Saya kehilangan kesenangan balapan ketika dia berada di dekat saya di lintasan.

Saya tidak menikmati melawannya karena saya tahu dia tidak bermain adil, dia hanya naik level.

Dia tidak berkendara dengan agresif, dia mengendarai permainan yang kotor,” tuding Rossi.

Setelah balapan yang penuh drama itu, Rossi tidak mengizinkan Marquez dan rombongannya memasuki pit miliknya di Las Termas 2018.

“Itu semua lelucon. Pertama-tama, dia bahkan tidak punya cukup nyali untuk datang ke kantor saya sendirian.

Seperti biasa, dia datang dengan seluruh orangnya, dengan manajernya, dengan orang-orang dari Honda, dan di depan semua kamera TV, karena itulah yang terpenting baginya.

Dia tidak peduli dengan lawannya, dia tidak peduli dengan mereka.

Itu sebabnya saya tidak ingin berbicara dengannya, itu sebabnya saya tidak ingin melihatnya di sekitar saya.

Saya tahu itu tidak benar apa yang akan dia katakan pada saya.

Dia tidak datang untuk meminta maaf. Dan saya harap dia cukup pintar untuk tidak pernah membiarkan dirinya terlihat lagi,” kata Rossi kepada Media pada tahun 2018.

Tak hanya dalam balapan (Argentina 2018), dua hari sebelumnya Marquez juga bentrok dengan Maverick Vinales di sesi Latihan Bebas.

“Ya, itu dimulai pada hari Jumat dengan Maverick dalam latihan bebas.

Dia melepaskan rem dan bertabrakan langsung dengan Maverick.

Beruntung rekan satu tim saya melihatnya.

Itu sebabnya dia banting setir, kalau tidak dia akan jatuh.

Mengapa Direktur Balap tidak mengonfrontasi Marquez pada hari Jumat? Terkadang kesalahan bisa terjadi.

News: MotoGP 2023: Tim VR46 Menyesali Kemenangan Bezzecchi? Ini Adalah Bencana

Tapi ‘SIALAN!’ Bukan lima kali dalam tiga hari… Tidak ada keraguan bagi saya: Dia melakukannya dengan sengaja,” demikian Rossi. (rs/gp)

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.