Kementerian ESDM Umumkan Kenaikan Subsidi Motor Konversi Jadi Rp10 Juta, Simak 9 Tahap Cara Mendapatkannya
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan kenaikan subsidi motor konversi dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta. Langkah ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik. Dalam upaya untuk mengatur besaran maksimal konversi motor konvensional ke listrik, Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Nomor 3 Tahun 2023. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya permainan harga yang dilakukan oleh pelaku bengkel konversi yang telah tersertifikasi.
Dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Nomor 3 Tahun 2023, disebutkan bahwa biaya maksimal konversi sebesar Rp 17 juta sebelum disubsidi. Bagi masyarakat yang tertarik untuk melakukan konversi motor, mereka dapat melakukan pendaftaran melalui laman EBTKE Kementerian ESDM. Platform tersebut menyediakan layanan pemohon untuk pendaftaran konversi, informasi bengkel terdekat, serta pengecekan progres pengerjaan. Namun, untuk menjadi pelaku konversi motor, terdapat banyak syarat yang harus dipenuhi mengingat ini berkaitan dengan listrik tegangan tinggi.
Proses konversi motor menjadi kendaraan listrik melalui platform EBTKE Kementerian ESDM meliputi beberapa tahapan. Tahapan tersebut antara lain adalah pendaftaran secara online atau datang langsung ke bengkel konversi, pengecekan teknis kondisi sepeda motor dan kelengkapan surat-surat kendaraan, persetujuan biaya konversi antara pemilik sepeda motor dengan bengkel, pengisian surat pernyataan kesediaan konversi, pengerjaan konversi sepeda motor oleh bengkel, pengajuan permohonan SUT dan SRUT secara online ke Kemenhub, verifikasi oleh lembaga verifikasi independen, hingga serah terima sepeda motor yang telah dikonversi kepada pemilik.
Keterangan dari EBTKE Kementerian ESDM menyebutkan bahwa motor yang dapat dikonversi menjadi kendaraan listrik adalah rentang kapasitas mesin 100 cc sampai 150 cc. Biaya yang ditanggung oleh pemohon disesuaikan dengan kapasitas motor penggerak dan baterai. Hal ini memberi kesempatan bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik dengan biaya yang dapat dijangkau.
Kenaikan subsidi motor konversi dari Rp7 juta menjadi Rp10 juta yang diumumkan oleh Kementerian ESDM diharapkan dapat menjadi stimulus bagi masyarakat untuk memilih kendaraan listrik. Langkah tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Dengan adanya subsidi ini, diharapkan masyarakat semakin terdorong untuk dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan menggunakan kendaraan ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik.
Apresiasi terhadap langkah Kementerian ESDM dalam meningkatkan subsidi motor konversi menjadi kendaraan listrik perlu disertai dengan dukungan dari berbagai pihak, baik masyarakat maupun pelaku usaha. Dukungan tersebut dapat berupa penyebaran informasi, edukasi mengenai pentingnya kendaraan listrik, serta peningkatan infrastruktur penunjang kendaraan listrik di berbagai wilayah. Dengan dukungan yang kuat, diharapkan penggunaan kendaraan listrik dapat semakin meluas di Tanah Air.
Kendaraan listrik merupakan pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan memiliki beragam keunggulan dibandingkan dengan kendaraan konvensional. Selain dapat mengurangi polusi udara, kendaraan listrik juga memiliki biaya operasional yang lebih efisien dan dapat membantu mengurangi ketergantungan akan bahan bakar fosil. Oleh karena itu, langkah pemerintah dalam mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia merupakan langkah yang tepat dan strategis untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Ditempat lain, peran media dalam menyampaikan informasi mengenai kendaraan listrik juga memiliki peran yang penting dalam membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya beralih ke kendaraan listrik. Dengan memberikan informasi yang akurat dan mudah dipahami, masyarakat diharapkan semakin tertarik dan tergerak untuk memilih kendaraan listrik sebagai sarana transportasi sehari-hari.
