Emilio Alzamora, mantan juara dunia kelas 125cc, tengah merayakan dua peristiwa penting dalam karirnya. Di tahun 2024, genap 25 tahun sejak dia meraih gelar juara dunia dan 20 tahun sejak dia mulai membentuk bakat-bakat baru dalam dunia balap motor. Selain itu, dia juga memperkenalkan proyek baru bersama SeventyTwo Motorsports, dengan tim JuniorGP-nya yang terdiri dari empat pembalap: Guido Pini, Angus Grenfell, Brian Uriarte, dan Carlos Cano. Semua ini dilakukan untuk mengatasi perpisahan dengan keluarga Márquez pada musim panas 2022. Sebagai manajernya, Marc telah meraih delapan gelar juara dunia dan Álex dua gelar. Alzamora berbagi refleksi tentang semuanya ini dengan MARCA.
Dalam wawancara, Emilio Alzamora ditanya mengenai mana yang lebih baik antara menjadi seorang pembalap atau menjadi pembentuk bakat-bakat baru. Menurutnya, kedua peran tersebut memiliki nilai masing-masing. Sebagai seorang pembalap, Alzamora meraih impian menjadi juara dunia kelas 125cc. Namun, sebagai seorang manajer, dia merasa telah mencapai kesuksesan yang lebih besar dalam segala hal. Proyek-proyek yang telah dia bangun sejak tahun 2004, seperti Estrella Galicia, telah membantu membentuk banyak pembalap berbakat seperti Álex Rins, Fabio Quartararo, dan Álex Márquez. Kesuksesan di luar karir balapnya jauh lebih besar daripada saat dia masih menjadi seorang pembalap.
Alzamora juga menjelaskan alasan mengapa dia terlibat dalam proyek baru ini meskipun sudah memiliki kesuksesan yang cukup. Baginya, tantangan dan keinginan untuk terus memberikan kontribusi dalam dunia balap motor menjadi motivasi utamanya. Kesempatan untuk bekerja dengan SeventyTwo Motorsports dan membangun tim baru dengan para teknisi yang telah dia kenal adalah hal yang membuatnya kembali bersemangat. Dia juga menyebut bahwa kekecewaan akibat perpisahan dengan keluarga Márquez menjadi salah satu alasan dia terlibat dalam proyek baru ini.
Tentang proyek SeventyTwo Motorsports, Alzamora menjelaskan bahwa tujuan utama mereka saat ini adalah memberikan representasi dan bimbingan kepada para pembalap. Namun, dia juga tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan struktur tim yang lebih besar hingga ke level MotoGP di masa depan. Mereka juga telah mendapatkan dukungan dari beberapa sponsor pertama mereka seperti Bradol dan Sicilius, yang ingin mendukung pembalap-pembalap lokal dan generasi baru.
Ketika ditanya apakah mereka akan merekrut pembalap yang sudah berkompetisi di Kejuaraan Dunia MotoGP, Alzamora menyatakan bahwa saat ini fokus mereka adalah pada pembalap-pembalap muda. Namun, mereka tetap terbuka untuk memberikan kesempatan kepada pembalap-pembalap yang sudah berpengalaman di kelas Moto3, Moto2, dan MotoGP. Alzamora juga merasa bangga dengan para pembalap yang berhasil mereka rekrut, dan mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada keluarga pembalap yang telah memberikan kepercayaan kepada mereka.
Selain itu, Alzamora juga memberikan pandangannya mengenai Marc Márquez dan potensi gelar juara MotoGP di tahun ini. Baginya, yang terpenting bagi Marc saat ini adalah bisa kembali menikmati balapan dan merasa senang di atas motor. Tentang kontrak baru Marc, Alzamora menyatakan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya tergantung pada Marc dan manajernya.
Terakhir, ketika ditanya apakah Pedro Acosta adalah pembalap yang paling mirip dengan Marc Márquez, Alzamora menegaskan bahwa keduanya memiliki gaya dan bakat yang berbeda. Bagi Alzamora, Marc adalah talenta murni sedangkan Pedro adalah talenta yang didapat melalui kerja keras. Dia juga menekankan pentingnya peran pelatih dan tim di sekitar seorang pembalap dalam mencapai kesuksesan.
Dengan proyek baru bersama SeventyTwo Motorsports dan visinya untuk membentuk generasi baru pembalap berbakat, Emilio Alzamora terus menunjukkan dedikasinya dalam mengembangkan dunia balap motor. Semoga proyek ini sukses dan memberikan kontribusi positif bagi dunia balap motor di masa depan.
