Home News MotoGP Bagnaia Kesulitan Temukan Perasaan di Atas Ducati GP25

Bagnaia Kesulitan Temukan Perasaan di Atas Ducati GP25

by

Pembalap MotoGP Italia, Pecco Bagnaia, saat ini sedang mengalami kesulitan dalam menemukan ritme yang tepat dengan Ducati Desmosedici GP25. Meskipun motor ini membawanya meraih dua gelar juara dunia berturut-turut pada tahun 2022 dan 2023, serta 11 kemenangan Grand Prix musim lalu, Bagnaia merasa ada yang kurang dengan performa motornya saat ini.

Bagnaia mengungkapkan bahwa GP25 memiliki karakteristik yang membuatnya kesulitan mengeksploitasi salah satu kekuatan utama Ducati: pengereman saat memasuki tikungan. Masalah ini menjadi kendala besar, terutama ketika melihat jarak 31 poin yang memisahkan dirinya dari Marc Marquez, rekan setimnya. Situasi ini membuatnya semakin tertekan, apalagi setelah insiden jatuh di Tikungan 3 saat balapan, di mana bagian depan motornya terkunci dan membuatnya terjatuh.

“Ini adalah kecelakaan yang sulit secara emosional. Ini adalah yang pertama tahun ini, dan terjadi di saat saya tidak mengharapkannya. Saya cukup tenang dan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan,” ungkap Bagnaia, yang sebelumnya merasa puas dengan kemajuan yang telah ia buat dalam beradaptasi dengan motor barunya.

Setelah insiden tersebut, Bagnaia tidak hanya kehilangan kesempatan untuk bersaing dengan Marquez, tetapi juga harus menghadapi Alex Marquez dari tim Gresini, yang menggunakan prototipe yang belum mengalami banyak perubahan. Saat ini, Bagnaia tertinggal 29 poin dari Marquez.

“Saya masih percaya posisi kedua masih mungkin dicapai, tetapi saat memasuki Tikungan 3, bagian depan motor saya menutup terlalu cepat. Saya tidak merasakan kepercayaan diri yang baik dengan bagian depan, hingga akhirnya saya terjatuh tanpa melakukan hal yang berisiko,” jelas pembalap berusia 28 tahun ini.

Sejak tahun 2020, Bagnaia dikenal memiliki kepercayaan diri yang tinggi saat mengendarai motor, namun saat ini ia merasa kehilangan perasaan tersebut. “Rasa percaya diri saya dengan bagian depan motor benar-benar hilang, dan itu sangat mengganggu saya,” tambahnya.

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, Bagnaia menyadari bahwa solusinya mungkin terletak pada penyesuaian yang telah ia lakukan sesuai dengan kebutuhan motornya. “Saya telah mencoba beberapa hal baru yang cukup bekerja, tetapi perasaan itu belum kembali. Itulah sebabnya saya memutuskan untuk mengubah cara berkendara saya. Namun, ini bukan cara saya yang sebenarnya, dan saya merasa tidak nyaman,” tutup Bagnaia.

Dengan situasi yang dihadapi Bagnaia saat ini, penggemar MotoGP di Indonesia dan di seluruh dunia tentu berharap ia segera menemukan kembali kepercayaan dirinya dan performa terbaiknya. Musim ini masih panjang, dan ada banyak kesempatan bagi Bagnaia untuk bangkit dan bersaing kembali di jajaran teratas.

Related Articles

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.