Marc Marquez kembali menunjukkan kemampuannya sebagai pembalap yang cerdas dan strategis dalam balapan MotoGP Prancis di Le Mans. Dalam kondisi hujan yang membuat balapan semakin menegangkan, Marquez berhasil mengelola situasi sulit dan mengambil keputusan yang tepat.
Di Prancis, peraturan baru terkait prosedur start diperkenalkan, di mana start pertama balapan dinetralkan. Hal ini terjadi setelah lebih dari sepuluh pembalap harus kembali ke garasi saat lap pemanasan karena cuaca buruk. Selain itu, penalti ‘double long lap’ juga diterapkan bagi mereka yang mengganti motor sebelum balapan dimulai. Marquez termasuk salah satu pembalap yang harus menjalani hukuman tersebut.
Saat hujan mulai turun, Marquez kembali ke garasi untuk kedua kalinya. Ketika ia keluar, Johann Zarco, yang memilih untuk tetap menggunakan ban hujan, sudah memimpin balapan dengan keunggulan hampir 20 detik. Hasil ini menjadi tantangan tersendiri bagi Marquez, yang sebelumnya mengalami kegagalan di Austin dan Jerez.
Dengan posisi kedua dari wakil Ducati dan jatuhnya Alex Marquez serta Francesco Bagnaia, Marquez berhasil memperpanjang keunggulannya di puncak klasemen menjadi 22 poin atas Alex dan 51 poin dari rekan setimnya. Ini adalah hasil yang menggembirakan bagi Marquez setelah dua balapan sebelumnya yang tidak berjalan sesuai harapan.
“Ada momen ketika saya bahkan tidak tahu di posisi mana saya berada,” ungkap Marquez. Biasanya, ia tidak mengalami kesulitan dalam situasi seperti ini, tetapi kali ini, mungkin karena pengalaman buruk di dua balapan sebelumnya, ia memilih untuk tidak mengambil risiko yang lebih besar. “Balapan berlangsung sangat lama. Hari ini adalah salah satu hari di mana Anda bisa menggunakan joker, tapi saya sudah menggunakannya di Jerez dan Austin. Biasanya saya yang berinovasi, hari ini saya hanya meminimalisir risiko,” tambahnya.
Berbeda dengan balapan di Austin, di mana Marquez menjadi penentu tren dan memaksa banyak pembalap untuk mengikuti ke garasi sebelum start, kali ini ia lebih memperhatikan langkah Alex Marquez. “Satu-satunya saat saya ragu adalah saat melakukan formasi grid. Di sana, saya menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Alex. Setelah balapan, saya selalu berada di depan mereka, di bawah kendali,” jelas Marquez.
Dengan pengalaman dan strategi yang matang, Marc Marquez kembali menunjukkan mengapa ia merupakan salah satu pembalap terbaik di dunia. Balapan di Le Mans ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pembalap, terutama dalam menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Para penggemar MotoGP di Indonesia tentu menantikan aksi-aksi selanjutnya dari Marquez dan rival-rivalnya di sisa musim ini.