Yamaha belum menyerah dan dalam balapan apapun bisa terjadi, contoh kegagalan Valentino Rossi musim 2006 silam.
Milan, NontonMotoGP — Penentuan juara dunia MotoGP musim 2022 ini akan berlangsung di Valencia, Minggu (6/11) nanti.
Pembalap Italia, Francesco Bagnaia datang sebagai favorit dengan keunggulan 23 poin.
Penantangnya adalah pembalap Prancis, Fabio Quartararo, yang jika ingin menjadi juara dunia maka wajib menang dan Bagnaia finis ke-15 atau lebib rendah.
Hal yang sangat sulit terjadi, tapi bos Yamaha, Lin Jarvis belum mau menyerah.
Valencia memang akan lebih sulit untuk kubu Yamaha, tapi dalam balapan apapun bisa terjadi.
Hal semacam ini pernah dialami oleh Yamaha pada musim 2006 lalu, ketika rider Italia, Valentino Rossi terjatuh dalam balapan, membuat saingannya asal Amerika Serikat, Nicky Hayden menjadi juara dunia.
Insiden tak terduga seperti ini juga bisa terjadi di final nanti, siapa yang tahu?
“Kami masih dalam pertarungan.
Kami seharusnya senang tentang itu.
Anda tidak pernah tahu, tapi kami harus memenangkan balapan, yang tidak mudah, dan saingan kami harus mengalami semacam kemunduran, yang juga bukan cara ideal untuk menang, dalam olahraga ini apapun bisa terjadi,” kata Jarvis seperti dimuat Crash.net.
“Ketika kami menuju ke Valencia pada tahun 2006, Valentino hampir menyelesaikan formalitas dengan memenangkan balapan tapi hal yang tidak terpikirkan terjadi, Valentino jatuh dan Nicky merampas gelar,” sambung pria Inggris itu mengenang pengalaman 2006.
Jarvis sadar final di Valencia akan sangat berat bagi Yamaha, tapi apapun masih bisa terjadi.
News: MotoGP: Francesco Bagnaia Menang Motor atau Skill?
“Saya tahu Valencia adalah lintasan yang sangat sulit, jadi apa pun bisa terjadi,” demikian tutup Jarvis. (rs/gp)
