Paolo Ciabatti, seorang pria berusia 66 tahun, telah menjadi direktur olahraga Ducati sejak tahun 2014. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai direktur proyek MotoGP dan direktur program Superbike. Selama masa jabatannya, Ciabatti telah menyaksikan Ducati meraih semua gelar MotoGP, dimulai dari kesuksesan Casey Stoner pada musim 2007 dan menjadi bagian penting dalam struktur manajemen hingga kembalinya tim asal Italia ini ke jalur juara pada 2022 bersama Francesco Bagnaia.
Musim 2023 menjadi tahun yang luar biasa bagi Ducati, di mana mereka berhasil memenangi rekor 17 dari 20 grand prix. Mereka juga berhasil mengunci posisi tiga besar di klasemen pembalap, dengan Bagnaia sebagai juaranya. Tak hanya itu, Ducati juga berhasil mengunci gelar juara konstruktor dan kejuaraan tim bersama Pramac Racing. Tidak hanya di MotoGP, Ducati juga menaklukkan posisi teratas World Superbike untuk tahun kedua berturut-turut bersama Alvaro Bautista.
Tidak puas dengan kesuksesan yang telah diraihnya, Ciabatti sekarang akan menjabat sebagai manajer umum divisi off-road baru Ducati. Mereka tengah mempersiapkan langkah pabrikan untuk memasuki kompetisi motorcross mulai tahun 2024. Tahun depan, Ducati akan mengikutsertakan prototipe 450 ke dalam kompetisi nasional sebelum melangkah ke Kejuaraan Dunia MXGP dan Kejuaraan AMA Supercross di tahun-tahun mendatang.
Meskipun tengah fokus pada divisi off-road, Ciabatti tetap akan terlibat dalam divisi road race. Ia akan terus mengkoordinasikan kegiatan balap merek ini di MotoAmerica, British Superbike, seri All Japan Superbike, kejuaraan Superbike Australia, dan seri CIV di Italia. Dengan pengalaman dan keberhasilan yang dimilikinya, Ducati yakin bahwa Ciabatti akan mampu membawa kesuksesan yang sama di divisi off-road.
Pergantian peran Ciabatti sebagai direktur olahraga Ducati Corse di MotoGP akan digantikan oleh Mauro Grassilli, yang sebelumnya duduk sebagai direktur olahraga, pemasaran, dan komunikasi. Hal ini menandai perombakan besar lainnya di dalam tim Ducati untuk tahun 2024. Salah satu insinyur terpercaya Gigi Dall’Igna, Massimo Bartolini, juga menerima tawaran untuk menjadi direktur teknik Yamaha. Perubahan ini menunjukkan bahwa Ducati tengah melakukan restrukturisasi besar-besaran untuk memperkuat posisinya di dunia balap motor.
Ducati tetap akan menurunkan delapan motor di MotoGP pada 2024, dengan Bagnaia mengincar gelar juara ketiga bersama tim pabrikan setelah mengalahkan Jorge Martin dari Pramac musim lalu. Namun, merek Italia ini akan menghadapi perombakan besar pada strukturnya tahun depan. Hal ini disebabkan oleh bergabungnya juara dunia delapan kali MotoGP Marc Marquez dengan Gresini Ducati. Kehadiran Marquez di tim Ducati akan menjadi ancaman serius bagi para pesaingnya dan akan semakin memperkaya persaingan di MotoGP.
Dengan perubahan besar-besaran yang tengah dilakukan oleh Ducati, diharapkan mereka dapat terus meraih kesuksesan dan tetap menjadi salah satu tim papan atas di dunia balap motor. Paolo Ciabatti, meskipun telah beralih peran, tetap akan memberikan kontribusi yang besar bagi kesuksesan Ducati di masa depan.