Musim baru MotoGP 2025 menjanjikan banyak kejutan, terutama bagi Jorge Martin, juara dunia tahun lalu yang kini beralih ke tim Aprilia. Bagi Martin, perubahan ini bukan sekadar pergantian tim, tetapi juga tantangan baru yang harus dihadapinya. Setelah sukses bersama tim satelit Pramac Ducati, Martin kini harus beradaptasi dengan lingkungan baru, motor baru, dan tentu saja, ekspektasi yang lebih tinggi.
Dalam wawancaranya di Sepang, tempat berlangsungnya tes pramusim, Martin mengungkapkan perasaannya. “Beberapa tahun terakhir, saya tidak ingin mengendarai motor di Malaysia karena semuanya terasa sama. Namun, saya pikir Aprilia telah melakukan pekerjaan yang sangat baik,” ujarnya. Meskipun merasa optimis, Martin menyadari bahwa semua itu baru akan terlihat saat ia berada di atas motor. “Saya butuh waktu untuk beradaptasi,” tambahnya.
Sebagai juara dunia, Martin kini menjadi pusat perhatian dengan mengenakan nomor 1 di motor RS-GP. “Tekanan yang saya rasakan tahun lalu tidak akan pernah saya alami lagi. Sekarang, saya memiliki tanggung jawab untuk seluruh pabrik di belakang saya,” ungkapnya. Meskipun ini adalah tantangan besar, Martin tidak menganggapnya sebagai yang terberat dalam kariernya. “Saya rasa tidak. Saya telah menghadapi tantangan yang lebih besar sebelumnya, terutama di Moto3 dan Moto2,” jelasnya.
Martin juga mengungkapkan bahwa meski Desember lalu sangat sibuk dengan berbagai acara dan komitmen, ia merasa lebih tenang saat kembali ke rumah. “Pada Januari, semua orang di sekitar saya lebih santai dan bahagia. Tanpa tekanan, saya merasa lebih mampu untuk tampil baik,” katanya. Menurutnya, tekanan dan kegugupan adalah bagian dari proses yang membantunya untuk terus berusaha meraih kemenangan.
“Saya bukan orang yang memiliki ego, tetapi ketika Anda berada di paddock atau hotel, Anda akan merasakan ketenangan. Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik, dan kini saya tahu bahwa saya telah berhasil karena saya adalah juara,” ujarnya. Martin merasa beruntung karena tidak ada yang menuntutnya untuk langsung menjadi juara di Aprilia. “Saya pikir sekarang Aprilia memiliki semua bahan untuk memenangkan Kejuaraan Dunia, tetapi kami harus menggabungkannya,” tambahnya.
Menjelang tes pramusim, Martin akan mengendarai motor RS-GP 2025 versi baru. “Saya akan mulai dengan motor yang saya gunakan di Montmelo pada tes November, dan kemudian mengendarai versi terbaru untuk membandingkannya,” jelasnya. Ia menekankan pentingnya menemukan titik awal untuk mencoba hal-hal baru dan beradaptasi dengan motor yang baru.
Dengan semangat dan tekad yang tinggi, Martin berharap dapat membangun tim yang solid di Aprilia, sama seperti yang ia rasakan di tim sebelumnya. “Kami masih belum menjadi keluarga seperti saat di Pramac, tetapi kami sudah sampai di sana,” tutupnya. Musim ini akan menjadi perjalanan menarik bagi Martin, dan para penggemar MotoGP di Indonesia pasti tidak sabar untuk melihat aksi pembalap berbakat ini di lintasan.