Tes pramusim MotoGP di Sepang dimulai dengan kabar buruk bagi tim Aprilia dan pembalapnya, Jorge Martin. Di lap kelima pada hari pertama, Martin mengalami kecelakaan yang cukup serius, terjatuh dan mengalami benturan di bagian kepala. Beruntung, ia tidak mengalami cedera yang mengancam nyawa. Namun, hasil dari insiden tersebut cukup mengkhawatirkan: Martin mengalami patah tulang pada kepala metakarpal kelima di tangan kanannya serta patah tulang pada metatarsal ketiga, keempat, dan kelima di kaki kirinya.
Kecelakaan ini memaksa Martin kembali ke Spanyol untuk menjalani operasi, dan kemungkinan besar akan menghambatnya untuk kembali ke lintasan selama sisa pramusim. Ini tentu saja akan berpengaruh besar pada ambisinya dan pabrikan Aprilia di musim yang akan datang.
Dinamika kecelakaan ini cukup aneh, mengingat insiden terjadi di Tikungan 2, yang merupakan tikungan paling lambat di sirkuit. Dalam kondisi normal, motor seharusnya tidak melontarkan pembalap ke depan dalam situasi seperti ini. Massimo Rivola, CEO Aprilia, sangat menyesalkan kejadian di Sepang dan mengatakan, “Mari kita coba untuk optimis. Kami tahu Jorge akan pulih dan kembali lebih cepat.”
Rivola menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut tidak dapat dijelaskan sepenuhnya. “Bannnya berada pada suhu yang tepat. Jorge tidak melakukan kesalahan, dan motornya tidak mengalami masalah,” tegasnya. Ia melanjutkan, “Data menunjukkan bahwa ia tidak menginjak gas dan kontrol traksi tidak gagal. Ada yang tidak beres, dan data menunjukkan bahwa itu bukan salahnya atau motornya.”
Setelah kecelakaan pertama yang tidak berakibat serius, Martin kembali ke pit dan keluar lagi, hanya untuk terjatuh di lap pertamanya. Rivola tidak bisa menahan diri untuk tidak mencari tahu lebih lanjut mengenai penyebab insiden ini. “Setelah kecelakaan pertama, Jorge mengatakan bahwa ia tidak pernah mengalami kecelakaan seperti itu sebelumnya. Kemudian, ia keluar dengan motor yang sama dan jatuh di tikungan 2, di sebelah kiri. Saya hanya bisa bertanya kepada Michelin mengenai sejarah ban yang bersangkutan,” ungkap mantan eksekutif Ferrari F1 ini.
Ia menjelaskan bahwa kecelakaan pertama terjadi di tikungan kanan, sementara yang kedua di tikungan kiri. “Tapi karetnya tidak simetris. Jorge keluar dan terjatuh; ia kembali ke pit, keluar lagi dengan motor yang sama, dan terjatuh lagi,” tambahnya. Rivola kini menunggu informasi lebih lanjut mengenai apakah ban yang digunakan masih baru atau sudah dipanaskan sebelumnya saat Shakedown.
Meskipun waktu pemulihan Martin belum diketahui, Rivola tetap optimis ia bisa kembali untuk Grand Prix pertama musim ini di Buriram pada akhir pekan pertama bulan Maret. “Saya percaya Jorge mungkin akan kembali ke motornya untuk balapan pertama pada 2 Maret, tetapi saya juga tidak akan terkejut jika ia ingin kembali pada tes di Thailand,” ujarnya, merujuk pada tes yang dijadwalkan pada 12 dan 13 Februari.
Dengan segala harapan dan dukungan dari tim, para penggemar MotoGP di Indonesia dan seluruh dunia menantikan kabar baik mengenai pemulihan Jorge Martin dan penampilannya di musim yang akan datang. Semoga insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi semua, dan kita bisa melihat Martin kembali bersaing di lintasan dengan semangat yang lebih besar.