Home News MotoGP Drama di Balik Pembalap Pramac Ducati: Terbuka Lebih Dahulu dan Terpecahkan dalam Satu Detik

Drama di Balik Pembalap Pramac Ducati: Terbuka Lebih Dahulu dan Terpecahkan dalam Satu Detik

by VR46 Fans

“Drama Boleh jadi Diskualifikasi, Rider Pramac Ducati Martin Tanpa Sengaja Membuka Pakaiannya di Sirkuit Jepang”

Pembalap Pramac Ducati, Jorge Martin, berhasil menghindari sanksi penalti saat adegan baju balapnya yang terbuka ditayangkan di layar besar tepi trek. Beruntung, Martin berhasil menutup ritsleting baju balapnya dengan satu tangan dan menghindari bendera hitam.

Setelah persaingan sengit dengan Fabio Quartararo, pembalap Spanyol muda ini berhasil menempati posisi kedua dan mengurangi keunggulan Francesco Bagnaia di klasemen juara dunia hanya menjadi 13 poin.

“Kami melakukan penelitian dengan Alpinestars. Saya tidak menutupnya dengan benar [sebelum balapan],” ungkap Martin di Jepang pada hari Kamis. “Setelah delapan, sembilan lap, saya mulai merasakannya. Itu terbuka perlahan, saya mencoba menyelesaikannya seperti itu, saya pikir tidak ada yang akan melihatnya. Tapi ketika saya melihatnya di layar besar, saya mencoba menutupnya dan hanya kehilangan satu detik.”

Kesalahan tampilan pakaian bukanlah satu-satunya drama tak terduga bagi Martin. Dia mengalami dehidrasi parah setelah balapan, tetapi mengatakan bahwa kondisinya sudah pulih sepenuhnya untuk MotoGP Motegi.

“Saya mengalami dehidrasi. Ini cukup rumit, tetapi para dokter mengatakan pemulihannya berjalan dengan sempurna, setelah beberapa jam saya merasa baik,” jelas Martin.

Setelah finis di posisi pertama atau kedua dalam empat balapan terakhir, momentum berada di pihak Martin menjelang akhir pekan ini.

“Saya harus menikmati momen ini. Ini adalah yang terbaik dalam karier saya. Saya perlu mencoba memenangkan balapan, tampil di posisi depan saat latihan, ini adalah caranya. Dengan menikmati momen ini, segala sesuatu lainnya akan datang,” ujarnya tentang persaingan juara dunia yang semakin ketat.

“Saya sangat percaya diri. Saya memiliki paket terbaik yang bisa saya miliki dengan motor ini. Podium Moto2 pertama saya ada di sini, dan musim lalu saya finis di posisi ketiga. Mari kita coba lagi untuk tampil di podium,” tambahnya.

Meski artikel ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, artikel ini masih membutuhkan sedikit perbaikan agar lebih mudah dibaca dan dipahami oleh pembaca. Artikel tersebut dapat dikembangkan menjadi tujuh paragraf dengan lebih rinci dan terstruktur dengan baik.

Related Articles

Leave a Comment

two × four =

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.